Logo Natural Farm
Gratis Ongkir + Banyak Promo belanja di aplikasi
Mom & Kids

Bu, Kenali Gejala Anemia pada Anak dan Cara Mengobatinya

Ditulis oleh Herzanindya Maulianti

Bagikan:

Mungkin kasus anemia pada anak terdengar kurang familier. Berbicara penyakit kekurangan sel darah merah ini lebih rentan dialami oleh remaja hingga orang dewasa. Padahal bisa jadi salah satu penyebab anak terlihat lesu karena anak tersebut menderita anemia.

Gejala anemia yang diderita anak tidak terlalu signifikan. Akan tetapi, bila tak terdeteksi sejak dini maka dikhawatirkan akan menimbulkan keluhan lebih parah lagi nantinya. Untuk itu, para orang tua penting mencari tahu apa penyebab anemia pada anak, gejala hingga cara mengatasinya berikut ini.

Apa Itu Anemia?

Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah terlalu rendah. Sel darah merah memiliki peran penting untuk membawa hemoglobin. Hemoglobin adalah protein yang mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh.

Pada saat tubuh anak defisiensi oksigen, maka yang terjadi adalah organ tubuh tidak dapat bekerja secara normal. Tak hanya itu saja, penurunan jumlah sel darah merah memicu tekanan pada tubuh sehingga anak merasakan lemas, pusing, hingga sesak napas.

Berdasarkan data yang dirilis World Health Organization (WHO), di tahun 2019 prevalensi anak berusia di bawah 5 tahun yang terkena penyakit anemia mencapai angka 39,8%. Melihat angka ini tentunya Anda patut waspada sebab angkanya bisa saja meningkat di tahun ini.

Baca Juga: Apa Itu Anemia? Ini Penyebab hingga Cara Mencegahnya!

Gejala Anemia pada Anak yang Harus Diwaspadai

Gejala anemia umumnya mengarah pada gejala kekurangan oksigen, dalam medis kondisi ini disebut hipoksia. Hipoksia terjadi karena sel darah merah yang bertugas mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh mengalami penurunan. 

Namun pada anak, gejala anemianya sering berubah-ubah dan tidak spesifik. Bahkan di tingkat keparahan yang masih ringan, gejala anemia pada anak masih sulit terdeteksi. Berikut ini gejala umum anemia yang bisa terdeteksi pada anak, yaitu:

  • Kulit yang pucat, termasuk bibir dan pipi.
  • Lemas dan lemah.
  • Terlihat enggan bermain atau berinteraksi dengan orang di sekitarnya.
  • Mudah lelah sehingga sering tertidur
  • Lapisan pada kelopak mata dan kuku yang tidak terlihat merah muda seperti pada umumnya.
  • Kulit menjadi berwarna kekuningan dan urine berwarna coklat (pada penderita yang mengalami penghancuran sel darah merah secara berlebihan).
  • Lebih rentan terkena penyakit dan infeksi.
  • Sesak napas dan mengalami jantung berdebar.
  • Berat badan susah naik.
  • Sakit kepala.
  • Pembengkakan pada tangan dan kaki.
  • Pusing atau vertigo, terutama saat berdiri.
  • Pingsan.
  • Pembengkakan atau rasa sakit pada lidah.
  • Menjadi lekas marah. (rewel)
  • Lidah sakit atau bengkak.
  • Penyakit kuning atau jaundice yang ditunjukkan dengan kulit, mata dan mulut yang menguning.
  • Restless leg syndrome, yakni adanya keinginan tak terkendali untuk menggerak-gerakkan kaki karena sensasi tidak nyaman.
  • Kehilangan konsentrasi belajar sehingga mengalami kesulitan di kelas.

Penyebab Anemia pada Anak 

Penyebab utama anemia yang terjadi pada anak dikarenakan defisiensi zat besi dan vitamin seperti asam folat dan vitamin B12. Karena kekurangan nutrisi tersebut maka tubuh kesulitan memproduksi sel darah merah yang cukup.

Ketika produksi sel darah merah terganggu, maka distribusi oksigen pun terhambat dan fungsi tubuh mengalami penurunan. Namun, selain defisiensi vitamin dan zat besi, ada sejumlah faktor lainnya yang menyebabkan anemia diderita anak, di antaranya:

  • Mengalami cedera ringan atau luka berat.
  • Menderita atau memiliki riwayat penyakit genetik tertentu ataupun mengalami kelainan sel darah merah. Contohnya anemia sel sabit.
  • Mengalami efek samping yang disebabkan paparan bahan kimia.
  • Mengalami efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu.
  • Anak sedang mengalami perdarahan hebat.
  • Tubuh si kecil mengalami infeksi kronis.
  • Menderita penyakit seperti penyakit autoimun, leukemia, gangguan sumsum tulang ataupun gagal ginjal.

6 Cara Mengatasi Anemia Pada Anak Kecil

Gejala anemia pada anak menyerupai gejala penyakit lainnya bila Anda kurang teliti dalam mengenali gejala tersebut. Untuk itu perlu adanya asuhan keperawatan atau askep anemia pada anak yang tepat. Berikut ini caranya.

1. Memastikan Anak Konsumsi Makanan Sehat Bergizi

Langkah pertama untuk merawat penderita anemia adalah dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Anjuran makanan untuk anemia pada anak yaitu makanan yang mengandung asam folat, vitamin B12, vitamin C dan zat besi berkadar tinggi.

Pilihan makanan yang mengandung nutrisi di atas di antaranya daging ayam atau sapi, telur, ikan, sayuran hijau seperti bayam, kacang-kacangan, dan buah seperti tomat, jeruk, dan melon.

2. Mengonsumsi Suplemen Multivitamin dan Zat Besi

Pada dasarnya, anemia yang terjadi merupakan bentuk respons tubuh anak yang kekurangan asam folat, vitamin B12 dan zat besi. Bila tak cukup hanya dengan memastikan makanan yang dikonsumsi anak penderita anemia, Ibu bisa menyiasatinya dengan memberikan suplemen vitamin untuk anak yang mengandung ketiga nutrisi tersebut.

Perhatikan dosis suplemen multivitamin yang diberikan kepada anak. Biasanya besaran dosis dipengaruhi oleh usia dan berat badan anak. Namun terlepas dari itu, Anda bisa melihat aturan konsumsinya di kemasan atau mengikuti petunjuk dokter.

3. Memberikan Obat Antibiotik

Kalau penyebab anemia yang diderita anak karena terdeteksi adanya infeksi bakteri atau cacing, dokter akan meresepkan obat antibiotik atau obat cacing untuk anak. Tujuan pemberian obat ini untuk mengatasi infeksinya terlebih dulu baru kemudian mencukupi kebutuhan vitamin B12 dan zat besi.

4. Menghentikan Konsumsi Obat-obatan Tertentu

Mengingat salah satu penyebab anemia yang terjadi pada anak karena efek samping dari obat-obatan tertentu, maka Ibu perlu waspada bila sang buah hati sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu lalu timbul gejala anemia.

Bila hal di atas terjadi, segera lakukan konsultasi dengan dokter spesialis anak untuk menindaklanjuti efek samping tersebut dan agar mendapatkan obat khusus untuk mengatasi penyakit anemianya.

5. Transfusi Darah

Perawatan yang diberikan pada anak yang menderita anemia cukup parah yaitu dengan melakukan transfusi darah. Misalnya penyebab anemia karena anak menderita penyakit anemia sel sabit, thalasemia, leukemia ataupun mengalami perdarahan hebat.

6. Transplantasi Sumsum Tulang

Membayangkan transplantasi sumsum tulang yang dilakukan anak-anak rasanya sangat mengerikan, ya, Natural Buddy. Namun cara ini yang terbilang cukup efektif bagi anak yang menderita anemia disebabkan oleh anemia plastik, kelainan sumsum tulang belakang, hingga leukimia.

Nantinya anak akan mengikuti serangkaian terapi radiasi atau mengonsumsi obat khusus untuk menghancurkan sumsum tulangnya. Baru kemudian dilakukan transplantasi sumsum tulang dengan donor yang sesuai dengan sumsum tulang anak.

Sementara bagi anak yang menderita anemia disebabkan penyakit ginjal, cara untuk mengobatinya dengan rutin melakukan cuci darah dan suntik hormon eritropoietin. Dengan perawatan-perawatan di atas, anemia bisa segera teratasi bahkan risiko anemia akan kambuh lagi pun ikut berkurang.

Rekomendasi Suplemen Multivitamin untuk Mengatasi Anemia pada Anak

Memilih suplemen multivitamin untuk anak yang menderita anemia susah-susah gampang. Bisa jadi dalam benak Ibu saat ini suplemen berbentuk tablet besar seperti obat. 

Bu, agar anak mau mengonsumsi suplemen multivitamin pilih jenis suplemen dengan bentuk yang mudah dikonsumsi atau dengan rasa yang akan disukai anak. Berikut ini rekomendasinya dari Natural Farm.

1. Wellness Gummy Kids

Suplemen zinc Wellness Gummy Kids memiliki bentuk gummy yang disukai anak sebab teksturnya kenyal seperti permen. Suplemen ini memiliki varian rasa anggur, cherry, lemon, orange dan strawberry. Suplemen Wellness Gummy Kids hanya boleh dikonsumsi anak berusia di atas 4 tahun.

Walaupun memiliki varian rasa beragam, suplemen ini mengandung cukup lengkap nutrisi. Untuk mengatasi anemia terdapat kandungan vitamin B12 dan zinc. Di samping itu, terdapat kandungan vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, vitamin E, folic, biotin hingga inositol.

2. Wellness Multi Teen

Kemudian ada suplemen Wellness Multi Teen yang bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral anak yang sudah menginjak usia ABG atau remaja. Terdapat kandungan zat besi yang menstimulasi proses pembentukan sel darah merah sehingga anak terhindar dari anemia.

Tak ketinggalan terdapat kandungan kalsium, fosfor dan magnesium untuk membentuk tulang anak yang sehat dan kuat. Sedangkan kandungan vitamin E membantu proses pembentukan sistem imunitas tubuh agar terhindar dari paparan radikal bebas.

3. Childlife Iron

Rekomendasi suplemen untuk mengatasi atau mencegah anemia yang terakhir yaitu Childlife Iron. Suplemen ini bisa dikonsumsi untuk anak berusia mulai dari 0 bulan sampai di atas 4 tahun. Hanya saja bagi anak yang berusia di bawah 6 bulan, Ibu perlu melakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter.

Childlife Iron mengandung jenis iron Ferrous Bisglycinate Chelate yang sudah terjamin khasiatnya untuk membentuk zat besi dengan baik. Jenis iron Ferrous Bisglycinate Chelate pun yang aman dikonsumsi bila anak memiliki riwayat sensitivitas yang tinggi pada perut.

Rekomendasi untuk Anda

Pertanyaan Tentang Anemia pada Anak

Apa ciri-ciri anak terkena anemia?
Apa pengobatan terbaik untuk anemia?

Kategori Artikel