Logo Natural Farm
Gratis Ongkir + Banyak Promo belanja di aplikasi
Health

Apa Itu Herpes? Pahami Gejala hingga Cara Pencegahannya

Ditulis oleh Herzanindya Maulianti

Bagikan:

Tahukah Anda apa itu herpes? Pemahaman umum tentang apa itu penyakit herpes sebatas pada pemahaman bahwa herpes merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan virus tertentu.

Gejala awal herpes kulit ditandai dengan lepuhan di kulit yang diikuti dengan rasa gatal. Meski menyerang kesehatan kulit, namun bila tidak segera teratasi dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain seperti radang paru-paru hingga radang otak. Mari memahami lebih lanjut mengenai apa itu herpes, penyebab hingga cara mengatasinya.

Baca Juga: Ini Ciri-Ciri Penyakit Liver yang Wajib Diketahui!

Apa Itu Herpes?

Herpes adalah penyakit yang menyerang kulit, bibir dan mulut seseorang dan disebabkan oleh virus berbahaya. Gejala herpes ditandai dengan munculnya lepuhan atau lentingan kemerahan berisi cairan di kulit.

Penyakit herpes termasuk jenis penyakit menular dan bersifat jangka panjang. Itu berarti ketika Anda terdiagnosa penyakit herpes, maka penyakit tersebut akan terus ada selamanya di tubuh Anda.

Terdapat tiga jenis penyakit herpes, antara lain:

  • Herpes simpleks genital merupakan jenis herpes yang terjadi ketika berhubungan seksual dan menyebabkan rasa nyeri diikuti luka di sekitar kelamin penderitanya.
  • Herpes zoster atau shingles merupakan jenis herpes disebabkan oleh virus varicella-zooster. Virus ini termasuk jenis virus penyebab cacar air. Tak heran bila penderitanya akan merasakan gejala virus herpes berupa ruam kulit dan nyeri.
  • Herpes simpleks oral merupakan jenis herpes yang menginfeksi bibir dan mulut. Jenis herpes ini sering juga disebut sebagai luka dingin atau cold sore.

Meski tergolong jenis penyakit yang mudah menular, akan tetapi ada tiga kelompok yang lebih rentan terinfeksi virus herpes yaitu kelompok bayi baru lahir (herpes neonatal), Ibu hamil dan penderita imunokompromais seperti penderita HIV/AIDS, orang yang menerima transplantasi organ atau orang yang sedang menjalani kemoterapi.

Penyebab Herpes

Perlu diingat bahwa penyakit herpes disebabkan oleh virus tertentu. Merangkum dari berbagai sumber situs kesehatan, rupanya terdapat delapan jenis virus yang menyebabkan herpes, di antaranya:

  • Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV 1) merupakan jenis virus penyebab herpes oral yang muncul di bibir atau mulut. Cara penyebarannya melalui kegiatan seks oral, berciuman, ataupun berbagi peralatan makan atau kosmetik bibir.
  • Herpes Simplex Virus tipe 2 (HSV 2) merupakan jenis virus yang menyebabkan herpes genital. Cara penularannya bisa melalui luka terbuka yang diderita penderita, hubungan seksual atau Ibu hamil yang menularkan penyakit genetik kepada anak di dalam janin.
  • Varicella Zoster Virus (VZV) merupakan jenis virus penyebab penyakit herpes kulit atau herpes zoster. Bagi penderita cacar air lebih rentan dan mudah terkena virus ini. Selain itu, cara penularannya bisa melalui percikan liur ketika penderita batuk atau bersin.
  • Epstein-Barr Virus (EBV) merupakan jenis virus herpes yang menyerang limfosit T. Akibatnya sistem imunitas tubuh jadi melemah hingga mengganggu fungsi kerja kelenjar.
  • Cytomegalovirus (CMV) merupakan jenis virus herpes yang lebih ringan gejalanya dan bisa membaik dengan sendirinya.
  • Herpesvirus 6 merupakan jenis virus herpes yang bersarang di dalam sel darah. Ciri penyakit herpes karena jenis virus ini yaitu demam dan ruam kulit yang dirasakan bayi.
  • Herpesvirus 7 merupakan jenis virus herpes yang hampir sama dengan Herpesvirus 6.
  • Herpesvirus 8 merupakan jenis virus herpes yang baru saja ditemukan. Dalam medis lebih dikenal dengan istilah Kaposi Sarkoma. Jenis virus ini termasuk kanker langka yang mudah ditemukan pada orang dengan riwayat AIDS.

Ciri dan Gejala Penyakit Herpes pada Kulit

Umumnya tanda gejala herpes akan muncul sekitar 3 sampai 7 hari setelah penderita terpapar virus penyebab herpes. Namun gejala yang muncul setiap penderita berbeda-beda tergantung tingkat keparahannya. Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Berdasarkan tingkat keparahannya berikut gejalanya.

1. Infeksi Primer

Timbul bintil warna putih yang berisi air, disebut vesikel yang lalu berisi nanah berwarna hijau. Bintik itu berkelompok di atas kulit yang kemerahan atau eritematosa. Jika telah pecah jadi seperti sariawan. 

Fase infeksi primer ini berlangsung selama 3 pekan dan sering disertai dengan demam, dan lemas, juga mual, muntah, bisa juga disertai pembesaran kelenjar pada lipat paha atau di area sekitar leher.

2. Fase Laten

Ketika gejala membaik, bukan berarti virusnya sudah telah mati, melainkan sembunyi di dalam sel saraf tulang belakang. Pelepasan virus masih terus terjadi, meski sedikit demi sedikit, dan masih bisa menulari. Pada fase ini cukup berbahaya bagi orang yang sehat sebab dapat terinfeksi langsung dari penderita yang terlihat baik-baik saja dan sehat.

3. Fase Peluruhan 

Virus mulai berkembang biak. Ketika pangkal saraf yang terinfeksi pada organ, vagina atau testis, maka virus lalu bisa bercampur dalam cairannya. Terdapat virus herpes pada air mani atau lendir vagina. Di fase ini biasanya penderita tidak merasa gejala apapun.

4. Infeksi Rekuren

Virus yang istirahat di fase laten bisa aktif kembali karena beberapa faktor, di antaranya:

  • Trauma fisik, contohnya saat demam, atau adanya infeksi oleh penyakit lain, atau penyakit HIV, AIDS, atau terjadi hubungan intim, atau kurang istirahat, atau ketika haid, dan lain sebagainya.
  • Trauma psikis, contohnya gangguan emosional juga depresi.
  • Konsumsi obat-obatan dan terapi kanker.

Gejalanya biasanya lebih ringan jika dibanding pada tahap infeksi primer dan juga lebih singkat, yakni hanya 7 hari sampai 10 hari.

Sebelum muncul ciri ciri penyakit herpes pada kulit, penderita akan mengalami gejala lain misalnya saja rasa gatal, nyeri atau panas. Selain gejala herpes di atas, ada sejumlah gejala tambahan lainnya berdasarkan kasus khusus, yaitu:

  • Penderita wanita mengalami gejala rasa nyeri ketika buang air kecil dan keputihan.
  • Penderita neuropati mengalami gejala tambahan berupa kesulitan buang air kecil, sembelit (konstipasi) atau kehilangan rasa sensasi di kulit.

Apakah Herpes Menular dan Bisa Sembuh Total?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung dengan penderitanya. Masalahnya penderita herpes tidak bisa benar-benar sembuh total.

Sekalipun Anda melihat luka lentingan sembuh secara perlahan dalam beberapa minggu, namun bukan berarti virusnya sudah pergi meninggalkan tubuh Anda. Virus tersebut masih terus mengendap di dalam tubuh penderita meskipun tidak memicu gejala herpes.

Metode pengobatan herpes yang dilakukan penderita hanya untuk meredakan dan mengendalikan gejala yang muncul. Berikut ini beberapa metode pengobatan herpes, di antaranya sebagai berikut:

  • Konsumsi obat antivirus seperti acyclovir, famciclovir, penciclovir, dan valacyclovir.
  • Konsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol dan ibuprofen.
  • Kompres bagian gejala ruam herpes di kulit menggunakan air hangat.

Cara Penanganan Herpes

Bila sudah terlanjur menderita herpes, Anda harus mengonsumsi sejumlah obat dan merawat luka tersebut agar tidak menimbulkan infeksi dan komplikasi penyakit yang lebih parah lagi.

Berikut ini cara mengatasi luka yang diderita pasien penderita herpes, yaitu:

  • Menjaga kebersihan tubuh khususnya bagian yang luka karena gejala herpes.
  • Mandi menggunakan air suam rutin.
  • Mengompres bagian kulit yang terluka dengan air hangat atau air dingin.
  • Mengenakan pakaian berbahan katun dan longgar agar tak terkena bagian yang terluka.
  • Memastikan di sekitar yang luka dan koreng tetap bersih dan kering.

Pencegahan Herpes agar Tidak Menular

Upaya pencegahan agar tak tertular penyakit herpes antara lain sebagai berikut:

  • Menghindari kontak fisik langsung dengan penderita herpes, khususnya bila penderita memiliki bagian luka yang terbuka.
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir rutin.
  • Menghindari kebiasaan berbagi barang dengan orang lain, mulai dari penggunaan alat kosmetik bersamaan, alat mandi, alat make up hingga pakaian.
  • Memastikan bayi tidak disentuh atau dicium oleh sembarang orang.

Namun, jika Anda termasuk seseorang yang memiliki kegiatan seksual aktif, maka upaya mitigasi untuk mengurangi risiko terinfeksi virus herpes, di antaranya sebagai berikut:

  • Mengatakan kepada pasangan dengan jujur bila Anda terdiagnosa menderita herpes.
  • Melakukan hubungan suami istri hanya pada satu pasangan untuk jangka panjang.
  • Menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual.
  • Menghindari hubungan seksual dengan lawan main yang memiliki luka kelamin.
  • Menghindari kegiatan seks oral atau berciuman dengan pasangan yang sudah terinfeksi.
  • Melakukan pemeriksaan infeksi menular seksual rutin dan melakukan pengobatan sesuai anjuran dokter.
  • Menjaga gaya hidup dan pola makan sehat bernutrisi.
  • Meningkatkan sistem imunitas tubuh dengan mencukupi asupan nutrisi harian yang dibutuhkan tubuh.

Rekomendasi Suplemen Multivitamin untuk Meningkatkan Kesehatan Penderita Herpes

Setelah mengetahui apa itu herpes, berikut ini suplemen multivitamin untuk menjaga sekaligus meningkatkan kesehatan penderita herpes.

1. Nutriwell Tri Zinc + Vit B6

Nutriwell Tri Zinc + Vit B6 merupakan suplemen multivitamin yang mengandung vitamin B6 yang dikombinasikan dengan trizinc. Adapun trizinc yang dimaksud meliputi Zinc Amino Acid Chelate, Zinc Citrate Dihydrate dan Zinc Picolinate. Dengan kandungan sempurna tersebut dapat bermanfaat untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh dan menjaga kesehatan kulit.

2. Wellness Excell C + Quercetin

Wellness Excell C + Quercetin termasuk suplemen yang direkomendasikan untuk dikonsumsi. Di dalam satu tabletnya mengandung vitamin C sebesar 300 mg, kalsium 25 mg, citrus bioflavonoid 100 mg dan quercetin 100 mg.

Kombinasi keempat kandungan di atas bermanfaat bukan hanya meningkatkan sistem imunitas tubuh saja, melainkan membantu menjaga kesehatan organ vital di dalam tubuh, mencegah terjadinya kanker dan serangan jantung, hingga membantu proses penyembuhan peradangan.

3. Kyolic Dophilus With Enzymes + Probiotic

Rekomendasi selanjutnya yaitu Kyolic Dophilus With Enzymes + Probiotic. Kyolic Dophilus With Enzymes + Probiotic merupakan suplemen multivitmain yang ramah untuk Anda yang alergi susu atau kandungan laktosa. Sebab suplemen ini tidak mengandung susu, ragi, gluten pengawet ataupun pewarna dan perasa buatan.

Bagi penderita herpes dan neuropati, gejala yang akan Anda rasakan yakni sembelit dan gangguan sistem pencernaan. Dengan mengonsumsi suplemen ini, membantu menyeimbangkan mikroorganisme baik di dalam usus, mengoptimalkan proses pencernaan nutrisi serta mendukung fungsi kekebalan tubuh.

4. Nuvita Nutri Vitamin C

Bisa dikatakan suplemen multivitamin yang mengandung vitamin C menjadi multivimain dasar untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh agar fungsi kekebalannya optimal bekerja. Salah satunya Nuvita Nutri Vitamin C. Kandungan vitamin C di setiap tabletnya sebesar 1000 mg. Jenis vitamin C yang terkandung di dalamnya dikombinasikan dengan asam askorbat dan kalsium sehingga optimalisasi penyerapannya lebih sempurna. Fakta menariknya, suplemen Nuvita Nutri Vitamin C nyaman di lambung.

5. Natures Health Vitamin E

Rekomendasi yang terakhir yaitu Natures Health Vitamin E. Natures Health Vitamin E mengandung vitamin E sebesar 400 IU yang bersumber dari bahan alamiah sehingga manfaatnya lebih maksimal ketimbangka vitamin E yang bersifat sintetis.

Segudang manfaat yang akan Anda rasakan di antaranya menjaga kesehatan mata dan rambut, menjaga kesehatan saraf dan otot, mencegah terjadinya kram otot, hingga sebagai antioksidan dan antiaging.

Rekomendasi untuk Anda

Pertanyaan Tentang Apa Itu Herpes

Penyakit herpes penyebabnya dari apa?
Herpes bisa sembuh dengan apa?
Apa bahaya dari penyakit herpes?

Kategori Artikel