Health

Apa Itu ISPA, Gejala, dan Penyebabnya?

By Erwin |

ISPA merupakan salah satu penyakit dari 10 penyakit teratas yang berpotensi menyerang bayi dan anak kecil di negara berkembang, termasuk Indonesia. Untuk mencegahnya, penting untuk mengetahui apa itu ISPA, gejala, dan penyebabnya. Covid-19 merupakan salah satu contoh penyakit ISPA yang bisa bertambah parah jika tidak segera diobati. Maka dari itu, penderita harus segera memeriksakan diri jika mengalami gejalanya.  

Apa Itu ISPA? 

Apa itu ISPA? ISPA adalah singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut, yakni infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas maupun bawah, sehingga mengakibatkan peradangan di saluran pernapasan tersebut. 

Contoh infeksi saluran pernapasan atas adalah radang tenggorokan, flu biasa, epiglottitis, sinusitis (infeksi sinus), dan faringitis. Sementara contoh infeksi saluran pernapasan bawah adalah bronkiolitis, bronkitis, dan pneumonia. 

Penyebab ISPA  

Gangguan pernapasan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus di saluran pernapasan atas maupun bawah. Berikut adalah bakteri yang dapat menyebabkan ISPA: 

  • Staphylococcus, yang menyebabkan aureus yang akhirnya bisa mengakibatkan pneumonia.
  • Streptococcus, yang menyebabkan demam rematik, faringitis, impetigo, meningitis, dan sepsis.    

Kemudian, ada berbagai jenis virus yang bisa menyebabkan ISPA, yakni:   

  • Adenovirus, yang menyebabkan bronkitis, pneumonia, dan pilek.
  • Coronavirus, yang menyebabkan COVID-19. 
  • Parainfluenza virus, yang menyebabkan croup (infeksi saluran pernapasan pada anak-anak). 
  • Rhinovirus, yang menyebabkan pilek.
  • Virus influenza, yang menyebabkan flu. 

ISPA sendiri dapat menular lewat kontak dengan percikan air liur dengan orang yang terinfeksi atau sentuhan dengan benda yang terkontaminasi.   

Gejala ISPA 

Gejala ISPA dapat berlangsung selama 1-2 minggu. ISPA di saluran bawah bisa menimbulkan batuk berdahak, demam, dan sesak napas. 

Sementara ISPA di saluran bawah ditandai sejumlah gejala berikut: 

  • Batuk dan bersin dengan hidung tersumbat,  
  • Demam dan sakit kepala, 
  • Nyeri tenggorokan,
  • Pembesaran kelenjar getah bening. 
  • Pilek,
  • Sesak napas.  

Faktor Risiko ISPA 

Infeksi ini bisa menyerang siapa saja, terlebih beberapa orang dengan kondisi tertentu, di antaranya:   

  • Pengidap penyakit asma, gagal jantung, dan paru obstruktif kronik. 
  • Bayi di tempat ramai. 
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak-anak, pengidap HIV/AIDS, penderita leukimia.   
  • Anak dengan riwayat penyakit paru-paru atau jantung bawaan. 

Cara Mengatasi ISPA 

ISPA umumnya akan sembuh dalam waktu 1-2 minggu, sehingga tidak membutuhkan pengobatan intensif, kecuali apabila dokter menemukan indikasi yang berbahaya. Berikut adalah cara mengatasinya:    

  • Tinggikan posisi kepala saat tidur untuk melancarkan pernapasan.     
  • Mengonsumsi obat batuk.
  • Mengonsumsi obat peradangan atau pembengkakan saluran pernapasan.  
  • Mengonsumsi obat pereda demam dan nyeri.   
  • Minum air lemon hangat atau madu.    
  • Minum air putih dan istirahat yang cukup.  

ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut, yang bisa mengakibatkan peradangan di saluran pernapasan atas maupun bawah. Jika mengalami gejalanya, segera periksakan diri ke dokter agar tidak semakin parah dan bisa mendapatkan pengobatan yang tepat. 

Share

Trending Article

Article Category