Apa itu manipulasi? Manipulasi didefinisikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk memengaruhi mental orang lain. Dengan demikian, si pelaku manipulasi atau disebut juga dengan manipulator dapat dengan mudah mengendalikan si korban demi meraih apa yang mereka inginkan.
Walaupun sering diasosiasikan dengan tindakan kejahatan dan kriminal, manipulasi sebenarnya dapat menimpa siapa saja bahkan dalam hubungan yang harmonis sekalipun. Contohnya adalah dalam hubungan percintaan, pertemanan, keluarga, relasi kerja, dan masih banyak lagi.
Selain itu, tindakan manipulasi tidak melulu berkaitan dengan hal-hal yang negatif. Dalam tindakan jual beli misalnya, para penjual melakukan manipulasi dengan menjabarkan kelebihan barang dagangan mereka agar pembeli tertarik. Pembeli juga seringkali melakukan manipulasi seperti berpura-pura meninggalkan penjual demi mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah.
Namun tidak bisa dipungkiri, banyak sekali tindakan-tindakan manipulatif yang dilakukan seseorang memiliki efek yang negatif. Hal ini memicu mental breakdown atau bahkan rasa rendah diri pada para korbannya. Nah, berikut ini adalah beberapa jenis manipulasi yang sering terjadi dan menimbulkan efek negatif.
Berbohong
Ya, ternyata berbohong adalah salah satu jenis manipulasi yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah ketika seorang anak berbohong pada orang tua Anda dengan mengatakan bahwa ia akan mengikuti belajar kelompok. Faktanya, Anda hanya bermain-main saja bersama teman-temannya.
Berbohong merupakan tindakan manipulatif karena cenderung memanipulasi pikiran orang lain dengan tidak mengatakan hal yang sebenarnya. Hal ini dilakukan agar tujuan mereka tercapai walaupun dengan cara yang merugikan banyak pihak. Tentu saja, hal ini tidak boleh menjadi kebiasaan karena akan berdampak negatif pada diri sendiri di kemudian hari.
Guilt Tripping
Guilt tripping adalah suatu istilah di dalam dunia psikologi dimana seorang manipulator membuat orang lain merasa bersalah demi memenuhi keinginan mereka sendiri. Caranya bisa bermacam-macam baik melalui perkataan maupun perbuatan. Dalam guilt tripping ini, korban sebenarnya tidak melakukan kesalahan sama sekali. Akan tetapi, manipulator memanfaatkan suatu kondisi tertentu yang dapat memicu penyesalan dan rasa bersalah dalam diri korban.
Contohnya adalah ketika orang tua meminta balas budi pada anak mereka karena sudah membesarkan sang anak selama ini. Tentu saja membesarkan anak adalah kewajiban orang tua dan bukan kesalahan si anak sama sekali. Namun dalam hal ini, oknum orang tua memanfaatkan kondisi tersebut untuk memanipulasi si anak demi mencapai apa yang mereka inginkan.
Pujian
Berhati-hatilah karena tidak semua pujian yang diberikan pada Anda adalah tulus. Beberapa orang memang gemar memberikan pujian tanpa mengharapkan apapun. Namun, beberapa yang lainnya memuji karena ingin mendapatkan sesuatu.
Hal ini sering terjadi di sekitar kita saat seorang teman memuji kita namun ujung-ujungnya minta dibelikan sesuatu. Tentu kondisi seperti ini sah-sah saja jika si korban merasa ikhlas serta tidak dilakukan secara berulang. Namun apabila sudah sampai tahap merugikan, orang seperti itu sebaiknya dihindari.
Silent Treatment
Apakah Anda bisa dengan mudah mendiamkan pasangan atau orang terdekat apabila keinginan Anda tidak terpenuhi? Jika iya, berarti Anda adalah salah satu pelaku manipulasi atau manipulator. Ya, tindakan silent treatment merupakan salah satu wujud tindakan manipulatif yang sangat sering dilakukan tanpa kita sadari.
Sebenarnya, berdiam diri sejenak demi menghindari pertengkaran tidak ada salahnya. Namun, sebaiknya tidak dilakukan hanya demi memenuhi ego pribadi semata. Apapun masalahnya, pastikan untuk berbicara dan berkomunikasi pada akhirnya demi hubungan yang lebih baik.
Perlu diingat, silent treatment memang tampaknya menempatkan diri Anda sebagai pemenangnya. Padahal sebenarnya tidak. Akan ada masanya korban Anda akan menyadari tindakan Anda dan bahkan menghindari Anda sepenuhnya.
