Perkembangan otak anak memiliki peranan penting dalam pertumbuhannya. Otak sebagai pusat kontrol tubuh terdiri dari miliaran sel saraf dan jaringan pendukung yang saling terkoneksi untuk menjaga fungsi dan keseimbangan tubuh.
Oleh sebab itu, sudah sepatutnya para orang tua memperhatikan gizi dan nutrisi yang dikonsumsi Si Buah Hati supaya perkembangan otot anak berkembang maksimal. Berikut ini perkembangan otak bayi sampai usia anak-anak dan nutrisi yang dibutuhkan Si Kecil.
Tahap Perkembangan Otak Anak Sesuai Usia
Tahap perkembangan manusia dimulai dari perkembangan otak anak. Bahkan sejak dalam kandungan, otak manusia sudah mulai berkembang. Di samping itu ada fase yang disebut golden age anak. Fase ini berkisar di antara usia 3 sampai 5 tahun. Masa fase golden age inilah yang krusial untuk perkembangan otak bayi sampai menginjak anak-anak. Berikut ini penjelasan masing-masing fasenya.
1. Perkembangan Otak Usia 1-2 tahun
Pada usia 1 tahun, rata-rata ukuran otak bayi telah mencapai dua kali lipat dari ukuran otaknya ketika lahir. Pada usia 2 tahun, berat otak sudah mencapai 75% berat otak orang dewasa. Ada banyak perkembangan luar biasa yang terjadi pada otak Si Kecil pada periode ini. Hal ini ditandai dengan perkembangan motorik anak dan rasa penasaran yang semakin tinggi.
2. Perkembangan Otak Usia 3-4 tahun
Pada saat anak memasuki usia 3 tahun, jumlah sel dan ukuran otak anak sudah sebesar 80% dari ukuran otak orang dewasa. Jumlah sinapsisnya juga tiga kali lebih besar bila dibandingkan saat dewasa nanti.
Perlu diketahui, sinapsis adalah penghubung antara satu neuron dengan neuron lainnya untuk saling berinteraksi dan mentransmisikan sinyal listrik dari neuron pengirim ke neuron penerima.
3. Perkembangan Otak Menjelang 5 Tahun
Di penghujung perkembangan otak anak usia dini ini, anak semakin mampu menyesuaikan diri dengan sekitar. Setiap kejadian yang terjadi di sekitar anak, tanpa disadari akan membentuk kembali sinapsis secara langsung. Karenanya, sangat penting menjaga lingkungan sosial anak.
Kejadian buruk yang dialami anak di masa-masa ini akan meninggalkan bekas luka secara psikologis dan berpotensi jadi luka masa kecil yang tersimpan untuk waktu yang lama. Akan tetapi, kejadian buruk pun ikut membentuk dan melatih anak untuk belajar menghadapi pengalaman trauma tersebut.
Jenis Nutrisi Otak Anak yang Wajib Dipenuhi
Otak merupakan pusat kontrol manusia yang saling terhubung untuk mengatur sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh. Beberapa contoh di antaranya detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan hingga suhu tubuh.
Guna memastikan tahap perkembangan manusia, khususnya perkembangan otak bayi dan anak-anak, orang tua wajib memenuhi kebutuhan nutrisi harian Si Kecil. Berikut ini jenis nutrisi yang dibutuhkan otak anak untuk berkembang dan menjadi cerdas, di antaranya:
- Protein: bermanfaat untuk mengoptimalkan perkembangan dan fungsi otak.
- Omega-3: bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi dan fokus anak sehingga ketajaman cara berpikir anak terlatih.
- Omega-6: bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan kulit dan rambut, memastikan kesehatan tulang serta sistem reproduksi. Sumber omega-6 berasal dari minyak nabati, biji-bijian, kacang-kacangan, ataupun produk kedelai seperti tahu.
- Vitamin B6: bermanfaat untuk menjaga sistem imunitas tubuh, sistem saraf dan mendukung perkembangan otak anak sehat.
- Zat besi: berperan untuk membantu sel darah merah membawa oksigen yang akan diedarkan ke seluruh tubuh.
- Zinc: berperan sebagai stimulan terhadap perkembangan kognitif seperti kemampuan daya nalar dan memori serta mendukung kerja neurotransmitter.
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Anak Kurang Konsentrasi dan Cara Melatihnya
7 Cara Meningkatkan Perkembangan Otak Anak Usia Dini
Di masa golden age ini, otak anak lebih mudah menyerap berbagai rangsangan (baik atau buruk) dan mempelajari banyak hal. Untuk itu, orang tua perlu mendampingi dan memonitor aktivitas sehari-harinya agar hal-hal baik yang terserap otaknya. Berikut ini cara untuk menstimulasi perkembangan otak anak melalui kegiatan sederhana sehari-hari.
1. Jaga Interaksi dengan Anak Sejak Lahir
Pada dasarnya bayi yang baru lahir dianugerahkan kemampuan berkomunikasi melalui ekspresi diri yang dikeluarkan. Misalnya saja ekspresi mimik wajah, menangis, suara, gerakan atau ekspresi lainnya. Setiap ekspresi yang diulang, saat itu juga otak anak sedang berkembang untuk meningkatkan kemampuannya.
2. Dukung Kegiatan Eksplorasi dan Mengasah Kreativitas Anak
Bantu anak mengeksplorasi kehidupan barunya dengan memperkenalkan hal-hal baru yang mengedukasi. Beberapa contoh kegiatannya antara lain berenang, bermain alat musik, ataupun pergi ke perpustakaan.Kesempatan belajar secara langsung ini membantu proses perkembangan otak sekaligus meningkatkan keterampilan motorik.
3. Buat Jadwal Membaca Bersama
Sebelum di fase anak harus belajar membaca, Ibu dan Ayah memiliki peran penting untuk mengajarkan makna kata per kata. Selain dari perintah, larangan dan nasihat, cara paling efektifnya dengan membaca buku cerita bergambar bersama.
4. Ajak Anak Bermain
Mengajak bermain anak bukan hanya sekedar bersenang-senang, melainkan kegiatan ini juga bisa dilakukan untuk melatih otak anak sambil bersosialisasi. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa bermain dengan anak sesuai dengan usianya.
5. Biasakan Berolahraga
Olahraga bukan hanya diperuntukkan bagi orang yang ingin kurus atau ingin membentuk otot saja, melainkan juga berlaku sejak manusia baru lahir ke dunia ini. Mulai dari olahraga untuk bayi berusia di bawah 1 tahun atau di atas, Anda bisa menyesuaikan berdasarkan usia dan kemampuan masing-masing anak.
6. Tunjukkan Kasih Sayang Orang Tua
Cara lainnya untuk meningkatkan perkembangan otak bayi dan anak yakni selalu menunjukkan kasih sayang orang tua terhadap anak. Rasa kasih sayang yang dirasakan Si Kecil memperkuat kemampuan mengingatnya, menumbuhkan perilaku yang baik, hingga meningkatkan kemampuannya untuk belajar.
7. Berikan Nutrisi Otak Anak Terbaik
Langkah terakhir untuk memastikan perkembangan otak anak usia dini berkembang baik dengan mencukupi nutrisi otak. Di usia balita di mana anak masih harus mengonsumsi susu, sangat dianjurkan Ibu memberikan ASI eksklusif. Hal tersebut lantaran ASI mengandung DHA, AA, dan kolin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel otak anak.
Rekomendasi Multivitamin untuk Perkembangan Otak Anak
Berikut ini rekomendasi suplemen multivitamin yang bermanfaat untuk mengembangkan jaringan, sel dan fungsi otak anak.
1. ChildLife Essentials DHA

Cukupkan nutrisi DHA dan EPA serta tiga vitamin krusial yakni vitamin A, D, dan vitamin E harian anak-anak dengan mengonsumsi ChildLife Essentials DHA. Kandungan asam lemak Omega-3 EPA di dalamnya membantu tingkatkan daya ingat dan konsentrasi belajar sehingga kemampuan belajar dan kecerdasan ikut meningkat.
Bentuknya yang softgel mudah dikunyah dengan varian rasa berry yang disukai anak, suplemen multivitamin ini cocok dikonsumsi anak berusia 2 sampai 12 tahun. Baca kemasan ChildLife Essentials DHA untuk mengetahui aturan konsumsi berdasarkan usia.
2. Nordic Children's DHA

Multivitamin lainnya yang mengandung EPA dan DHA yang disarankan untuk anak yakni Nordic Children's DHA. Anak berusia minimal 3 tahun sudah bisa mengonsumsi suplemen ini sebanyak 2 softgel sehari setelah makan.
Selain meningkatkan konsentrasi dan kemampuan belajar anak, mengonsumsi Nordic Children's DHA membantu pertumbuhan serabut saraf, menjaga kesehatan jantung hingga kesehatan otak secara menyeluruh.
3. Wellness Gummy Kids

Sementara itu, untuk mencukupi Zink dan Iodine, Ibu bisa memberikan multivitamin gummy Wellness Gummy Kids kepada anak berusia 4 tahun ke atas. Pilihan rasanya cukup bervariasi dalam satu botol. Pilihan rasanya meliputi rasa strawberry, orange, lemon, cherry, dan anggur. Terdapat juga kandungan Kolin, Inositol, vitamin A, vitamin B kompleks, Vitamin C, D, dan E. Sangat lengkap, bukan?
4. Natures Plus Animal Parade Liquid

Bila anak alergi atau memiliki riwayat intoleransi terhadap produk yang mengandung unsur hewani, Natures Plus Animal Parade Liquid adalah pilihan terbaik. Multivitamin berbentuk cair ini terbuat dari ekstrak brokoli, wortel, bayam, pepaya, ceri, lemon, nanas, bioflavonoids, rose hips, dengan rasa buah berry.



