Ketika mempelajari tipe kepribadian, sosok pemalu atau penyendiri sering dihubungkan dengan apa itu introvert. Anggapan tersebut tak sepenuhnya benar. Carl Jung Gustav, psikolog ternama yang kali pertama mencetuskan istilah introvert mendeskripsikannya sebagai individu yang cenderung menyukai ketenangan dari diri sendiri.
Namun, bukan berarti introvert kurang suka bergaul. Beberapa di antara mereka justru gampang berbaur, hanya saja setelahnya memerlukan waktu sendiri untuk ‘recharge’ energi dan pikiran. Ada pula ciri-ciri lain yang dapat dikenali dari sosok introvert seperti:
1. Circle pertemanan kecil, tetapi berkualitas
Karena ‘baterai’ energi mereka mudah terkuras, introvert memiliki circle pertemanan yang kecil supaya tak mudah lelah. Orang-orang yang mempunyai tipe kepribadian ini pun membutuhkan waktu untuk menyeleksi siapa saja teman yang layak masuk ke dalam lingkupnya.
Oleh karena itu, teman-teman para introvert bisa dikatakan punya kualitas tinggi. Mereka akan menjaga obrolan tanpa banyak basa-basi dan sesuai topik yang disukai. Jadi, kurang suka berteman bukanlah definisi akurat yang dapat dihubungkan dengan apa itu introvert.
2. Mudah terdistraksi saat fokus pada sesuatu
Faktor lain yang membuat introvert terlihat sebagai sosok penyendiri adalah mudah terdistraksi saat berada di tengah kerumunan. Hal tersebut disebabkan mereka harus memecah fokus kepada banyak orang. Akibatnya, energi yang disimpan akan lebih cepat terkuras.
Dari sini pula introvert mendapatkan kebiasaan mengisi ulang energi agar bisa memfokuskan perhatian saat berkumpul. Kalaupun harus menghadapi banyak orang, introvert akan memangkas hal kurang penting seperti basa-basi supaya fokusnya bertahan lebih lama.
3. Mempelajari sesuatu melalui observasi
Ciri lain yang dikaitkan dalam definisi apa itu introvert adalah kemampuan observasi yang bagus. Kalau extrovert menggali informasi lewat praktik, maka introvert memilih memantau dari kejauhan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan mereka cocok dengan objek atau subjek yang diteliti.
Dari kebiasaan ini pula introvert kerap dianggap pendiam, padahal mereka sedang menilai topik obrolan atau kepribadian seseorang. Jika sudah mantap, mereka tak sungkan berbagi pendapat dan gagasan, bahkan mengajak orang lain bertemu untuk mendiskusikan topik secara mendalam.
4. Lebih sadar terhadap dirinya sendiri
Maksudnya, introvert punya kebiasaan menyalami pikiran serta perasaan cukup lama. Dengan begitu, mereka dapat mempelajari hal-hal yang sekiranya berhubungan dengan dirinya. Misalnya melalui hobi yang akan ditekuni begitu menemukan jenis yang tepat.
Jadi, bukan hal mengherankan bila introvert punya komitmen tinggi saat menemukan kegiatan tertentu yang sesuai minat dan selera. Mereka akan menjadi sangat ahli atau sebaliknya mengalami burn out saat menekuninya terlalu lama tanpa jeda.
Jenis tes untuk mengetahui kepribadian introvert
Selain mengenali ciri-ciri di atas, mengetahui apa itu introvert dapat dilakukan melalui tes-tes kepribadian. Beberapa di antaranya yang dapat Anda ambil adalah:
- Myers-Brigss Type Indicator atau MBTI;
- Five Factor Model Personality Inventory;
- Keirsey Temperament Sorter;
- Personality Style Indicator.
Meski begitu, hasil dari tes-tes di atas tak sepenuhnya dapat dijadikan patokan mutlak untuk menetapkan kepribadian seseorang. Sejumlah peneliti percaya studi lebih lanjut perlu dilakukan kepada individu bersangkutan. Bukan hanya itu, introvert sebenarnya bisa menjadi seorang ambivert atau extrovert seiring bertambahnya usia serta pengalaman yang mereka miliki.
Bagaimana, sudah tak penasaran lagi mengulik apa itu introvert? Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mempelajari tipe kepribadian untuk diri sendiri atau orang lain.