Logo Natural Farm
Gratis Ongkir + Banyak Promo belanja di aplikasi
Health

Apa Itu Pneumonia? Ini Penyebab, Gejala dan Pencegahannya

Ditulis oleh Herzanindya Maulianti

Bagikan:

Meski sudah cukup populer dengan istilah medis penyakit pneumonia, namun masih sedikit yang benar-benar memahami apa itu pneumonia. Sederhananya, pneumonia merupakan gangguan kesehatan yang menyerang paru-paru.

Mengingat paru-paru termasuk organ vital manusia, Anda perlu segera mengatasi gangguan kesehatan yang menyerang paru-paru. Oleh karena itu, mari simak penjelasan selengkapnya mengenai apa itu penyakit pneumonia, tanda pneumonia, hingga cara mencegahnya.

Apa Itu Pneumonia?

Sederhananya, pneumonia adalah radang paru-paru. Lebih spesifik lagi pneumonia merupakan penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan bagian bawah. Adanya infeksi ini membuat paru-paru penuh dengan cairan, lendir, atau nanah. Karena adanya cairan tersebut, maka orang yang mengidap penyakit ini akan kesulitan saat bernapas.

Radang paru-paru ini dapat menyerang siapa saja, anak-anak atau dewasa tidak ada pengecualian. Akan tetapi, kasus pneumonia lebih banyak terjadi pada anak-anak, khususnya bayi. 

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), terdapat setidaknya 15 persen kematian pada kelompok anak-anak usia balita di seluruh dunia yang disebabkan oleh pneumonia.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, pneumonia dapat menyerang semua usia. Namun, ada sekelompok orang yang berpotensi lebih besar terdiagnosis penyakit pneumonia. Siapa saja?

  • Memiliki kebiasaan merokok atau perokok aktif.
  • Memiliki riwayat penyakit stroke.
  • Bayi berusia 0 sampai 2 tahun.
  • Kelompok lanjut usia (lansia) yang berusia di atas 65 tahun.
  • Sedang mengonsumsi obat-obatan untuk jangka panjang yang berpotensi menimbulkan gangguan terhadap sistem imunitas tubuh.
  • Memiliki riwayat penyakit seperti asma, diabetes, gagal jantung, dan penyakit kronis lainnya.
  • Sedang menjalani perawatan kemoterapi.

Baca Juga: 5+ Gejala Pneumonia Pada Anak, Penyebab dan Pencegahannya!

Penyebab Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Lalu, apa saja penyebab penyakit pneumonia? Karena penyakit ini terjadi akibat infeksi pada paru-paru, maka penyebabnya adalah mikroorganisme. Dalam hal ini, bakteri, virus, atau jamur yang bisa menginfeksi paru-paru bisa menjadi penyebabnya. Berikut ini penyebab orang bisa terkena penyakit pneumonia.

Penyebab Pneumonia dari Lingkungan Umum

Faktor penyebab penyakit pneumonia yang berasal dari organisme di lingkungan umum lebih mudah diobati dibandingkan yang bersumber dari rumah sakit. Berikut ini contoh organisme penyebab pneumonia yang bisa tertular di tempat umum, di antaranya:

  • Bakteri Streptococcus pneumoniae yang tertular melalui kontak langsung dengan penderita yang sudah terinfeksi.
  • Organisme Mycoplasma pneumonia yang tertular melalui kontak droplet pernapasan khususnya saat bersin atau batuk.
  • Jamur dan virus yang mengganggu sistem imunitas tubuh.

Penyebab Pneumonia dari Lingkungan Rumah Sakit

Sudah bukan rahasia lagi kalau rumah sakit menjadi sumber berbagai mikroorganisme yang dapat menyerang kesehatan tubuh. Mengutip dari Halodoc, ada sejumlah kasus di mana orang yang sedang dirawat di rumah sakit berpotensi terkena penyakit pneumonia saat menjalani pengobatan di rumah sakit.

Lebih spesifik lagi, pasien yang menggunakan mesin pernapasan seperti ventilator dan pasien lain yang dirawat di unit perawatan intensif memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit pneumonia.

Penyebab dari Mikroorganisme Lain

Sementara itu, jenis mikroorganisme yang menyebabkan pneumonia antara lain sebagai berikut.

Bakteri

Virus

Jamur

Streptococcus pneumoniae

Rhinovirus

Pneumocystis jirovecii

Mycoplasma pneumoniae

Virus Corona

Coccidioidomycosis

Chlamydophila pneumoniae

Virus influenza

Histoplasmosis

Legionella pneumophila

Human metapneumovirus (HMPV)

Cryptococcus

-

Respiratory syncytial virus (RSV)

-

Gejala dan Ciri Ciri Pneumonia

Setelah memahami apa itu sakit pneumonia dan penyebabnya. Kini, ketahui gejala pneumonia umum, di antaranya:

  • Demam tinggi (38 derajat Celcius atau bahkan lebih),
  • Sakit pada dada,
  • Kesulitan bernapas,
  • Berkeringat, 
  • Nafsu makan menurun,
  • Menggigil,
  • Detak jantung lebih cepat atau tak beraturan.

Selain gejala penyakit pneumonia umum di atas, ada sejumlah ciri penyakit pneumonia yang mengindikasikan kondisi pneumonia parah, di antaranya:

  • Batuk yang mengeluarkan darah,
  • Nyeri otot dan sendi,
  • Rasa lelah dan lemas pada tubuh,
  • Kepala sakit,
  • Mual dan ingin muntah.

Gejala-gejala tersebut dapat terjadi selama satu hingga dua hari. Tapi, kekebalan tubuh masing-masing orang juga bisa mempengaruhi gejala yang ditunjukkan.

Cara Mendiagnosis dan Menangani Pneumonia

Untuk mendiagnosis penyakit pneumonia, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan dan bertanya tentang kondisi pasien. Adapun beberapa hal yang akan ditanyakan dokter kepada pasien antara lain:

  • Berapa lama pasien merasakan gejala tersebut?
  • Apa saja keluhan dan yang sedang dirasakan?
  • Apakah ada riwayat penyakit atau penyakit yang sedang diderita?
  • Sebelum merasakan keluhan gejala, pasien habis melakukan perjalanan kemana, kegiatan sehari-hari apa dan pekerjaannya.
  • Apakah ada orang di sekitar pasien mengalami keluhan gejala yang sama?

Kemudian dokter akan memeriksa sistem pernapasan pasien. Pasien yang menderita pneumonia mengalami gangguan pernapasan ketika menarik napas. Pada saat pasien menarik napas, dokter yang memeriksa dengan stetoskop akan mendengar seperti suara berderak atau gelembung.

Baru setelah itu, pasien akan melalui serangkaian pemeriksaan lanjutan seperti:

  • Tes darah untuk mendeteksi gejala infeksi dan mengetahui jenis mikroorganisme yang menyebabkan pneumonia.
  • Tes dahak untuk mendeteksi jenis mikroorganisme yang menyebabkan infeksi dengan cara mengambil sampel dahak untuk dites di laboratorium.
  • Kultur cairan pleura untuk mendeteksi jenis mikroorganisme yang menyebabkan infeksi dengan cara mengambil sampel cairan pada jaringan yang berada di sekitar paru-paru.
  • Pulse oximetry untuk mengetahui kadar oksigen di dalam darah.
  • CT Scan atau rontgen dada untuk melihat kondisi paru-paru terkini dan seberapa besar area yang terinfeksi di paru-paru.
  • Bronkoskopi untuk memeriksa apakah terjadi penyumbatan atau gangguan lain di saluran pernapasan.
  • Analisis gas darah untuk mendeteksi fungsi organ paru-paru pada sistem pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Bila sudah melakukan serangkaian pemeriksaan lainnya untuk mendiagnosis infeksi dan penyakit pneumonia, dokter akan memberikan obat untuk mengatasi dan meredakan gejala infeksinya serta mencegah terjadinya komplikasi penyakit.

Beberapa jenis obat yang umum diberikan seperti antibiotik, antivirus, antijamur, obat batuk dan analgesik serta antipiretik. Namun proses pengobatan ini tergantung dari tingkat keparahan penyakit pneumonia yang diderita pasien.

Cara Mencegah Pneumonia yang Bisa Dilakukan

Seperti yang semua tahu, mencegah lebih baik daripada mengobati penyakit pneumonia. Jadi, untuk mencegah penyakit ini menyerang Anda, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya sebagai berikut.

1. Melakukan Vaksinasi

Langkah pertama untuk mencegah pneumonia dengan melakukan vaksinasi. Mengutip dari website Ciputra Hospital, berikut ini kelompok orang yang perlu mendapatkan vaksin khusus pneumonia berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu:

  • Kelompok anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
  • Kelompok anak-anak berusia sekitar 2 sampai 5 tahun yang menderita gangguan kesehatan serius seperti penyakit jantung atau paru kronis dan diabetes.
  • Kelompok orang dewasa berusia minimal 19 tahun dengan riwayat kesehatan penyakit kronis tertentu.
  • Kelompok orang lanjut usia minimal 65 tahun.

Jenis vaksin yang diberikan untuk mencegah pneumonia bukan hanya vaksin pneumonia saja melainkan juga jenis vaksin flu ataupun vaksin Covid-19.

2. Menghindari Rokok dan Mengonsumsi Alkohol Berlebihan

Menghilangkan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Sebab minuman beralkohol dapat menurunkan sistem imunitas tubuh sehingga tubuh lebih rentan terkena penyakit.

Sementara merokok mempertinggi peluang terkena penyakit pada sistem pernapasan, termasuk pneumonia. Sekalipun Anda tidak merokok, tetapi terbiasa menghirup asap rokok pun memiliki risiko yang sama besarnya dengan perokok aktif.

3. Menjaga Kebersihan

Menjaga kebersihan seluruh tubuh agar terhindar dari infeksi mikroorganisme penyebab pneumonia. Dimulai dari rutin mencuci tangan sebelum mengonsumsi makanan. Cuci tangan dengan sabun di bawah air yang mengalir. Bila sulit menjangkau toilet atau wastafel, Anda bisa menggunakan hand sanitizer yang mudah dibawa kemana saja.

4. Meningkatkan Sistem Imunitas Tubuh

Sebenarnya tubuh memiliki sistem imunitasnya sendiri untuk memproteksi diri dari paparan virus, bakteri dan jamur penyebab penyakit. Dengan sistem imunitas tubuh yang sehat, maka proses pemulihan ketika sakit pun jadi lebih cepat.

5. Menerapkan Gaya Hidup dan Pola Makan Sehat

Cara terakhir yaitu dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat. Rutin berolahraga atau beraktivitas fisik, menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi guna mencukupi kebutuhan nutrisi harian.

Rekomendasi Produk Pendukung Kesehatan Paru & Imun

Selain mengonsumsi makanan sehat bergizi, lengkapi juga nutrisi yang dibutuhkan paru-paru dan untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh dengan mengonsumsi suplemen multivitamin berikut ini.

1. Natures Plus Super C Complex

Suplemen Natures Plus Super C Complex mengandung vitamin C sebanyak 1000 mg di setiap tabletnya. Terdapat kandungan antioksidan untuk mendukung kesehatan jantung dan sirkulasi darah.

Kalau Anda seorang vegetarian, untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh bisa mengonsumsi suplemen multivitamin ini sebab tidak mengandung unsur hewani dan bebas gluten.

2. Nuvita Nutri Imuno

Nuvita Nutri Imuno merupakan suplemen multivitamin yang mengandung nutrisi lengkap. Terdapat kandungan vitamin C dan D3 yang disempurnakan dengan kandungan elderberry, zinc, dan echinacea untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Lebih spesifik lagi, kandungan echinacea sebagai imunomodulator untuk meredakan gejala infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan atas.

3. NutriWell Vitamin D3

Rekomendasi suplemen lainnya untuk meningkatkan sistem imunitas yaitu NutriWell Vitamin D3. Kandungan vitamin D3 cukup tinggi yaitu 1000 IU di setiap tabletnya. Jenis vitamin D yang terkandung di dalamnya yaitu vitamin D aktif sehingga lebih mudah terserap sempurna di dalam tubuh.

4. Natures Health Optima Multivitamin

Sementara itu, bila Anda sulit menjaga kebiasaan dan pola makan sehat, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen Natures Health Optima Multivitamin. Suplemen Natures Health Optima Multivitamin membantu tubuh mencukupi seluruh kebutuhan nutrisi yang kurang akibat kebiasaan makan buruk. Dengan begitu Anda bisa mengurangi risiko penyakit kronis.

5. Manuka Health MGO 400+

Sudah bukan rahasia lagi bila madu berkhasiat baik dan menyehatkan untuk tubuh. Salah satunya Manuka Health MGO 400+. Manuka Health MGO 400+ mengandung senyawa methylglyoxal yang berperan sebagai antibiotik alami untuk memproteksi tubuh dari paparan infeksi mikroorganisme jahat.

Mikronutrien berperan untuk memperbaiki fungsi hormon dan membantu memelihara kesehatan organ vital di dalam tubuh. Dukungan antioksidan di dalamnya membantu melawan paparan radikal bebas dari dalam tubuh maupun dari luar.

Rekomendasi untuk Anda

Pertanyaan Tentang Apa Itu Pneumonia

Apa itu pneumonia dan penyebabnya?
Apa yang dirasakan sakit pneumonia?

Kategori Artikel