Orang tua wajib tahu ciri-ciri dan dampak stunting pada anak sejak dini. Pasalnya stunting bukan hanya kondisi anak tidak bertumbuh, melainkan indikasi masalah serius dalam tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting karena stunting dapat menimbulkan dampak jangka panjang, baik secara fisik maupun mental.
Sayangnya, banyak orang tua yang baru menyadari stunting saat anak sudah memasuki usia balita, padahal tanda-tandanya bisa muncul sejak bayi. Agar mencegah hal ini terjadi pada anak, yuk pelajari ciri-ciri dan dampak stunting pada anak!
Ciri-Ciri Anak Mengalami Stunting
Menurut data dari BKKBN, tingkat stunting anak di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21,5%, jauh di atas negara-negara lainnya. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa memulainya dari anak sendiri terlebih dahulu.
Cari tahu gejala atau ciri-ciri anak stunting yang sering terjadi, sehingga bisa menentukan cara mencegah stunting pada anak. Berikut beberapa ciri-ciri stunting pada anak yang harus orang tua ketahui:
- Tinggi badan lebih pendek dari anak seusianya, menunjukkan pertumbuhan fisik yang terhambat akibat kekurangan gizi jangka panjang.
- Berat badan sulit naik meski sudah makan cukup, menandakan tubuh tidak menyerap nutrisi secara optimal.
- Sering sakit atau infeksi, penyebabnya karena sistem imun anak melemah akibat kekurangan nutrisi.
- Perkembangan motorik dan bicara lambat, cerminan gangguan pada perkembangan otak dan saraf.
- Kurang nafsu makan dan tampak lemas, dikarenakan energi yang minim dan metabolisme tubuh anak yang terganggu.
7 Dampak Stunting Pada Anak yang Harus Diwaspadai
Dampak stunting pada anak balita tidak hanya terlihat dari fisik, tetapi juga berdampak serius pada perkembangan otak, emosi, hingga kesehatan jangka panjang. Orang tua kebanyakan mengira penyakit ini hanya masalah gizi biasa, nyatanya banyak anak yang meninggal karena isu stunting. Berikut 7 dampak stunting lainnya yang bisa saja terjadi pada anak:
1. Pertumbuhan Tubuh yang Terganggu
Dampak stunting pada anak balita yang paling jelas terlihat adalah tinggi badan yang lebih pendek dari anak seusianya. Hal ini dikarenakan anak kekurangan nutrisi, yang terjadi pada 1.000 hari pertama setelah lahir. Ketika kebutuhan gizi tidak terpenuhi, tubuh anak kesulitan berkembang secara maksimal, inilah dampak yang paling sering dialami anak stunting di seluruh dunia.
2. Perkembangan Otak Terhambat
Stunting tidak hanya berdampak pada tubuh, tapi juga pada otak anak. Kekurangan gizi seperti zat besi, yodium, dan omega 3 dapat menghambat pembentukan sel-sel otak yang vital untuk belajar dan berpikir. Dampak stunting pada anak balita ini bisa menyebabkan kesulitan dalam konsentrasi, memori, dan kemampuan kognitif lainnya.
3. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
Anak yang mengalami stunting biasanya lebih sering sakit berulang-ulang, seperti batuk-pilek dan diare. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh mereka tidak terbentuk secara optimal akibat kekurangan vitamin dan mineral penting. Dampak stunting pada anak balita dalam hal ini bisa memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.
4. Gangguan Emosional dan Perilaku Sosial
Stunting juga memengaruhi perkembangan psikologi anak, termasuk emosi dan perilaku. Anak stunting bisa mengalami gangguan seperti mudah marah, pasif, atau sulit berinteraksi dengan teman sebaya. Dampaknya anak akan kesulitan mendapatkan teman dan bersosialisasi dengan lainnya.
5. Memicu Penyakit Lainnya saat Dewasa
Tubuh yang terbentuk tidak sempurna selama masa pertumbuhan rentan mengalami gangguan metabolisme. Dampak stunting pada anak ini dapat muncul dalam bentuk diabetes, hipertensi, hingga penyakit jantung di kemudian hari. Makanya, jika sudah terdeteksi dari kecil, sebaiknya segera dicegah secepat mungkin.
6. Produktivitas Anak Terhambat
Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki keterbatasan dalam hal pendidikan dan kemampuan kerja. Perkembangan otak yang tidak maksimal membuat anak sulit bersaing di dunia kerja, baik secara fisik maupun mental.
7. Potensi Menurun ke Keturunan Selanjutnya
Meskipun stunting bukanlah penyakit yang secara langsung diturunkan secara genetik, kondisi fisik dan kesehatan anak yang mengalami stunting dapat memengaruhi generasi berikutnya. Anak perempuan yang stunting cenderung mengalami masalah pertumbuhan organ reproduksi dan memiliki risiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah atau stunting juga.
Cara Mencegah Stunting Pada Anak
Mencegah stunting pada anak membutuhkan perhatian khusus sejak masa kehamilan hingga anak memasuki usia dua tahun. Pada masa ini, asupan gizi yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal. Ini cara mencegah stunting pada anak:
- Pastikan Ibu hamil mendapatkan asupan nutrisi lengkap dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.
- Mulai pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi seimbang dan sesuai usia setelah 6 bulan.
- Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
- Rutin lakukan imunisasi dan pemeriksaan kesehatan anak.
- Berikan stimulasi dini untuk mendukung perkembangan motorik dan kognitif anak.
Baca Juga: 5 Cara Menambah Nafsu Makan Anak, Efektif Cegah Stunting!
Rekomendasi Suplemen Pencegah Stunting
Anda sebagai orang tua harus aktif dalam memastikan nutrisi anak tepat terpenuhi. Dengan suplemen pencegah stunting dari Natural Farm, Anda bisa memberikan nutrisi dan gizi terbaik untuk anak. Berikut beberapa rekomendasi suplemen:
1. Natural Factors Vitamin D3 Kids
Vitamin D3 berperan penting dalam penyerapan kalsium dan fosfor. Dua mineral utama ini berfungsi untuk pertumbuhan tulang yang sehat. Natural Factors Vitamin D3 Kids hadir dalam bentuk tablet kunyah dengan rasa yang disukai anak-anak, sehingga mudah dikonsumsi secara rutin.
Kandungan 400 IU vitamin D3 di tiap tablet membantu mengoptimalkan proses pertumbuhan tulang dan pemenuhan gizi si kecil. Dalam upaya mencegah stunting, pemenuhan kebutuhan vitamin D3 sangat krusial. Produk ini tidak hanya mendukung kekuatan tulang, tapi juga membantu anak mencapai tinggi badan optimal sesuai usianya.
2. Childlife Vitamin D3
ChildLife Vitamin D3 diformulasikan khusus untuk mendukung daya tahan tubuh anak, sekaligus menunjang pertumbuhan mereka secara menyeluruh. Daya tahan tubuh yang kuat sangat penting agar anak tidak mudah sakit dan mencegah terjadinya malnutrisi. Selain itu juga, vitamin D3 dalam bentuk cair ini lebih mudah diserap tubuh dan cocok untuk anak usia dini.
Produk ini menjadi solusi praktis bagi orang tua yang ingin memberikan dukungan nutrisi lengkap, terutama untuk mencegah stunting akibat gangguan penyerapan nutrisi. Cukup beberapa 6-8 tetes per hari sesuai usia, anak sudah bisa merasakan manfaatnya.
3. Childlife Iron
Anemia atau defisiensi zat besi masih menjadi salah satu faktor utama penyebab stunting pada anak-anak. ChildLife Iron datang sebagai solusi praktis dengan kandungan zat besi dalam bentuk cair yang mudah diserap tubuh. Rasa alami dari buah berry membuat anak tidak akan menolak saat dikonsumsi secara rutin.
Tanpa cukup zat besi, anak bisa mengalami kelelahan kronis dan pertumbuhan yang terhambat. Tetapi perlu diperhatikan untuk dosis Childlife Iron agar tidak menimbulkan efek samping. Berikut aturan konsumsi yang tepat sesuai usia anak:
- Usia di bawah 6 bulan: Sesuai petunjuk dokter
- Usia 6-12 bulan: ½ sendok teh sehari
- Usia 1-3 tahun: ½ sendok teh sehari
- Usia diatas 4 tahun: 1 sendok teh sehari
4. Wellness Calcium Gummy
Anak yang susah minum susu bisa membuat kekurangan nutrisi dan menghambat pertumbuhannya, penyebab terjadinya stunting pada anak. Dengan suplemen Wellness Calcium Gummy, dengan bentuk lucu dan memiliki rasa buah yang enak, suplemen ini membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian anak tanpa drama.
Vitamin dan mineral yang terkandung sebagai pencegah terjadinya stunting pada anak, bisa dirasakan hanya dengan mengonsumsi 1 gummy bear per hari. Konsumsi rutin Wellness Calcium Gummy jauhi anak dari stunting yang mengganggu!
5. Wellness Dynovites Children
Sering kali melihat anak stunting merasakan pertumbuhannya terlihat lebih lambat dari teman sebayanya. Wellness Dynovites Children mungkin bisa menjadi jawabannya dengan kombinasi multivitamin dan mineral yang diformulasikan khusus untuk mendukung pertumbuhan yang optimal.
Wellness Dynovites Children sangat cocok untuk anak-anak yang membutuhkan dorongan tambahan dalam masa pertumbuhannya. Multivitamin ini bekerja dengan membantu mengisi celah nutrisi yang mungkin tidak terpenuhi dari makanan sehari-hari. Sehingga pemenuhan nutrisi ini akan memastikan anak tidak mengalami stunting.