Logo Natural Farm
Sport

Fase Plateau Penyebab Berat Badan Stuck Saat Diet? Cek Disini!

Ditulis oleh Herzanindya Maulianti

Bagikan:

Di tengah menjalani program diet, pernahkah Anda merasa berat badan stuck padahal sebelumnya terjadi penurunan berat badan drastis? Ternyata kondisi tersebut dinamakan fase plateau.

Untuk beberapa waktu, Anda akan merasa program penurunan berat badan berhasil sebab penurunan berat badannya cukup drastis. Namun di waktu yang lain Anda jadi merasa frustasi karena berat badan stuck saat diet. Apa penyebabnya?

Apa Itu Fase Plateau?

Fase plateau adalah fase di mana berat badan tidak turun sekalipun Anda sudah menjalani program diet sehat yang dibarengi dengan olahraga. Bisa jadi ada fase di mana Anda mengalami penurunan berat badan drastis, namun itu hanya sesaat.

Momentum selanjutnya berat badan Anda tak kunjung turun padahal sudah berlatih optimal dan diet sehat yang ketat. Alhasil kebanyakan orang yang berada di fase ini jadi lebih gampang stress.

Padahal ketika stress di fase plateau cukup memengaruhi kondisi kesehatan khususnya berat badan yang berpotensi naik lagi. Untuk mengatasinya, Anda perlu mengetahui apa penyebabnya.

Baca Juga: 4 Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh & Faktor yang Mempengaruhinya!

Penyebab Fase Plateau

Bersumber dari The American Journal of Clinical Nutrition, fase plateau ini akan terjadi sekitar 6 bulan menjalani program diet rendah kalori. Ada sejumlah faktor yang menyebabkannya, antara lain sebagai berikut.

1. Tubuh Berada di Titik Setel Metabolisme

Metabolic set point atau titik setel metabolisme adalah titik di mana tubuh Anda sedang mempertahankan sistem metabolisme pasca beradaptasi dalam kondisi defisit kalori dan olahraga. Penyebab titik setel metabolisme bisa karena berat badan saat ini, intensitas latihan ataupun genetik.

Sederhananya tubuh, setelah penurunan berat badan drastis, tubuh telah menganggap Anda sudah stabil dan sedang berpuasa sehingga memproduksi hormon penyebab lapar. Pada fase ini akan tumbuh hasrat ingin selalu makan.

2. Sistem Metabolisme Tubuh Melambat

Di samping itu, selama fase plateau ini tubuh lebih banyak kehilangan massa otot dan lemak. Perlu diketahui kalau otot memiliki peran dalam menjaga laju metabolisme tubuh. Itu berarti ketika Anda menurunkan berat badan maka sistem metabolisme juga turut melambat.

Satu sisi sistem metabolisme yang melambat berdampak positif untuk menurunkan berat badan. Namun ujungnya Anda tetap berada di fase stuck untuk menurunkan berat badan. Walaupun Anda mengonsumsi kalori dalam jumlah banyak pun tidak terlalu membantu signifikan.

3. Tubuh Mengirim Sinyal Efisiensi Pembakaran Kalori

Selain itu, berat badan stuck saat diet juga disebabkan karena tubuh mengirim sinyal efisiensi pembakaran kalori. 

Apa maksudnya? Setelah tubuh terprogram dalam fase pola makan yang ketat diimbangi dengan intensitas latihan berlebih guna mengoptimalkan pembakaran kalori, saat itu juga tubuh membentuk sistem pertahanan diri sebagai bentuk respons penurunan berat badan.

Oleh karena itu, di awal penurunan berat badan signifikan akan terjadi, namun sesaat setelahnya pembakaran kalori jadi lebih sedikit.

4. Stress

Faktor stress ternyata cukup memengaruhi berat badan selama menjalani program diet. Hal tersebut karena stress tersebut yang memengaruhi kualitas dan waktu tidur. Ingat bahwa memiliki waktu dan kualitas tidur sehat sama pentingnya dengan berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat.

Pada saat tubuh beristirahat dengan optimal, maka dapat memengaruhi kesehatan seluruh tubuh, khususnya kalau terjadi perubahan komposisi tubuh selama program diet. Tak heran bila banyak ahli yang tetap menyarankan untuk menjaga kualitas tidur di samping olahraga ketat.

5. Membatasi Makan di Siang Hari

Faktor penyebab fase plateau yang terakhir karena Anda membatasi asupan makanan di siang hari. Meski membatasi asupan kalori terbukti mampu mendukung program diet, tapi untuk beberapa orang hal ini terjadi sebaliknya.

Dampaknya Anda akan makan berlebihan di malam hari sebab sudah berkorban menjalani diet di pagi, siang dan sore hari. Merasa sudah mengurangi jumlah kalori cukup signifikan di siang hari, namun mengonsumsi banyak kalori di malam hari.

Cara Mengatasi Fase Plateau

Mengelola stress dan menjaga kualitas waktu tidur menjadi concern penting untuk mengatasi fase plateau. Kemudian meningkatkan metabolisme olahraga yang sehat agar terbentuk massa otot yang sehat.

Cara meningkatkan metabolisme tubuh untuk berolahraga dengan mengonsumsi makanan berkalori sedang dan memperkaya nutrisi khususnya protein yang dibutuhkan tubuh selama berolahraga.

Baru kemudian meningkatkan kualitas olahraga dengan pilihan cara berikut ini:

  • Meningkatkan durasi latihan, bila sebelumnya 150 menit per minggu,maka ubah secara perlahan menjadi 200 sampai 300 menit per minggu.
  • Melengkapi jenis olahraga berintensitas tinggi yang mencakup gaya kekuatan otot guna menyeimbangkan laju metabolisme tubuh.
  • Melakukan aktivitas fisik berat lainnya seperti naik turun tangga, jogging atau jalan di pagi hari.

Rekomendasi Suplemen untuk Mengoptimalkan Pembentukan otot

Berikut ini rekomendasi suplemen multivitamin untuk membantu Anda mengoptimalkan pembentukan otot.

1. Optimum Nutrition Gold Standard

Optimum Nutrition Gold Standard adalah suplemen yang efektif untuk menambah massa dan kekuatan otot, berkat kandungan proteinnya yang tinggi, yaitu 24 gram per takaran saji. Protein dalam produk ini berasal dari tumbuhan organik yang berkualitas, sehingga cocok bagi mereka yang mengutamakan asupan alami dan ramah lingkungan. 

Selain itu, kandungan asam amino esensial di dalamnya membantu mempercepat pemulihan otot serta mendukung pertumbuhan otot secara optimal, menjadikannya pilihan ideal bagi individu yang ingin meningkatkan performa latihan dan membentuk tubuh lebih maksimal.

2. Optimum Nutrition Platinum Hydro Whey

Optimum Nutrition Platinum Hydro Whey merupakan pilihan tepat untuk mendukung program diet dan pembentukan otot Anda, karena mengandung 30 gram protein murni per takaran saji yang membantu mempercepat pemulihan serta pertumbuhan otot secara optimal. 

Ditambah dengan 9 gram BCAA, suplemen ini juga berperan penting dalam menjaga massa otot selama diet dan meningkatkan performa latihan. 

Konsumsi di waktu strategis seperti pagi hari setelah bangun tidur, sebelum latihan, atau sesudah latihan membuat penyerapan nutrisinya lebih efektif, sehingga membantu tubuh tetap bertenaga dan mempercepat pencapaian hasil fitness yang diinginkan.

3. Optimum Nutrition Whey Gold Standard

Optimum Nutrition Whey Gold Standard merupakan suplemen andalan bagi Anda yang ingin meningkatkan massa dan kekuatan otot, berkat kandungan fast-acting protein yang mudah dan cepat diserap tubuh. 

Suplemen ini mengandalkan whey protein isolates sebagai sumber utamanya, yaitu protein murni yang telah melalui proses filtrasi intensif sehingga sangat rendah lemak dan ideal untuk pembentukan otot tanpa menambah lemak tubuh. 

Dengan kualitas protein yang tinggi dan cepat bekerja, produk ini membantu mempercepat pemulihan otot pasca-latihan serta mendukung perkembangan otot secara lebih efisien.

Rekomendasi untuk Anda

Pertanyaan Tentang Fase Plateau

Apa yang dimaksud dengan fase plateau?
Apa itu periode plateau?
Apa penyebab fase plateau?

Kategori Artikel