Penyakit jantung koroner termasuk penyakit jantung kronis yang mengintai masyarakat di usia produktif. Ciri ciri penyakit jantung koroner sulit terdeteksi di awal, namun bila tak segera diatasi akan memicu gejala yang lebih parah dan berpotensi langsung merenggut jiwa.
Penyebab sakit jantung koroner karena gaya hidup tidak sehat. Kebiasaan merokok, pola makan tidak sehat hingga manajemen stres yang buruk. Oleh karena itu, Anda perlu menambah keilmuan supaya lebih aware terhadap penyakit mematikan yang satu ini.
Apa Itu Penyakit Jantung Koroner?
Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika arteri koroner tersumbat oleh timbunan lemak. Sedangkan, arteri koroner adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya oksigen ke jantung.
Arteri koroner bercabang dari aorta atau pembuluh darah besar. Ada dua jenis arteri koroner, yaitu arteri koroner kiri utama dan arteri koroner kanan. Arteri koroner kiri utama berfungsi mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung. Sedangkan, arteri koroner kanan bertugas mengalirkan darah ke serambi kanan dan bilik kanan jantung.
Penumpukan lemak pada arteri koroner membuat arteri koroner menyempit dan menebal. Kondisi ini menyebabkan aliran darah kaya oksigen ke jantung menjadi berkurang sehingga menimbulkan gejala penyakit jantung koroner seperti nyeri dada dan sesak napas.
Gejala Penyakit Jantung Koroner
Apabila sumbatan yang terjadi di arteri koroner masih tipis, biasanya penderitanya akan sulit mendeteksi kehadiran penyakit jantung kronis ini. Hal tersebut lantaran saat sumbatannya masih tipis tidak menimbulkan gejala penyakit jantung koroner.
Lain halnya ketika sumbatannya sudah semakin tebal. Kondisi yang seperti ini memicu kerja jantung lebih keras, bisa jadi Anda akan merasakan gejala serangan jantung. Berikut beberapa gejala yang biasanya dirasakan:
- Nyeri dada (angina): Dada terasa tertekan, berat, dan terbakar.
- Sesak napas: Biasanya terjadi karena jantung tidak bisa memompa darah dengan normal.
- Keringat dingin: Gejala ini biasanya muncul meskipun tidak beraktivitas berat.
- Detak jantung tidak beraturan: Penderita akan merasakan detak jantung bisa menjadi lebih cepat atau lambar tidak beraturan.
- Jantung berhenti mendadak: Gejala penyakit jantung koroner paling parah adalah membuat jantung berhenti secara mendadak.
- Rasa nyeri ke bagian tubuh lain: Rasa nyeri di dada bisa menjalar ke bagian tubuh lain seperti leher, bahu, dagu, hingga pinggang.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Jantung agar Tubuh Tetap Bugar dan Panjang Umur
7 Penyebab Penyakit Jantung Koroner Bisa Terjadi
Pada dasarnya, penyebab penyakit jantung koroner karena plak yang menyumbat arteri sehingga pembuluh darah tersebut rusak dan terhambat aliran darah dan oksigen menuju jantung. Ada berbagai faktor yang menyebabkan munculnya plak di dinding arteri, di antaranya sebagai berikut.
1. Pola Makan Buruk
Kebiasaan makan buruk memicu berbagai macam penyakit. Mulai dari telat makan atau tidak mempertimbangkan kandungan nutrisi di dalam makanan yang dikonsumsi, bisa meningkatkan kolesterol dan memperparah gejala sakit jantung koroner.
2. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok menyebabkan penyakit cukup serius seperti penyakit yang menyerang paru-paru atau jantung. Kandungan nikotin dan karbon monoksida di rokok dapat memicu detak jantung lebih cepat serta menghambat pasokan oksigen ke jantung, yang menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner.
3. Penderita Hipertensi
Hipertensi adalah gangguan kesehatan dimana tekanan darah melebihi batas normal di dalam arteri. Batas tekanan darah normal yakni 140/90 mmHg. Bila tekanan darah lebih tinggi, maka kondisi ini disebut hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kondisi ini membuat dinding arteri rusak sehingga kolesterol LDL mudah menempel di pembuluh darah yang bisa menyebabkan penyumbatan arteri koroner.
4. Obesitas
Bagi penderita obesitas, risiko terkena penyakit jantung kronis ini lebih besar sampai empat kali dibandingkan orang dengan berat badan ideal. Kelebihan berat badan ini mengandung kadar normal berlebih serta meningkatkan tekanan darah. Orang dengan berat badan berlebih ini juga meningkatkan gula darah sehingga mengakibatkan diabetes.
5. Penderita Diabetes
Bila penderita obesitas memiliki risiko penyakit jantung lebih besar, hal serupa juga berlaku bagi penderita diabetes. Ketika Anda menderita diabetes, fungsi pembuluh darah menurun, kadar lemak jahat (LDL) lebih gampang menempel di dinding pembuluh darah yang dapat mengakibatkan penyempitan dan menghambat darah serta oksigen mengalir menuju jantung.
6. Ketidakmampuan Mengelola Stres
Pada saat Anda stres tubuh akan ikut lelah dan sakit, serta membuat sistem pernapasan menjadi lebih cepat. Rasa sakit itu kerap kali diikuti nyeri dada, mual, berkeringat, serta detak jantung abnormal. Kondisi seperti ini yang membuat arteri koroner tersumbat sehingga aliran darah dan oksigen tidak berjalan lancar.
7. Faktor Genetik
Penyebab sakit jantung koroner yang terakhir karena faktor genetik atau keturunan. Anda yang memiliki riwayat anggota keluarga mengalami penyakit jantung berpotensi terkena penyakit jantung yang sama lebih besar daripada orang lain. Maka dari itu, Anda perlu menjaga kesehatan dengan baik jika memiliki keturunan dengan penyakit ini.
Perawatan Penyakit Jantung Koroner yang Efektif
Umumnya penderita penyakit jantung koroner yang sudah berkonsultasi ke dokter akan diresepkan sejumlah obat seperti:
- Obat pengencer darah yang berfungsi untuk menghindari kondisi pembekuan darah. Misalnya saja obat aspirin dan clopidogrel.
- Obat statin yang berfungsi untuk menurunkan kolesterol. Misalnya atorvastatin dan simvastatin.
- Obat antihipertensi yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Misalnya ACE inhibitors.
- Obat penghambat beta yang berfungsi untuk mengatasi hipertensi dan mencegah angina. Misalnya metoprolol.
Kalau ternyata mengonsumsi obat jantung kurang optimal, maka ada kemungkinan dokter menyarankan pasien untuk melakukan tindakan operasi seperti operasi pemasangan ring jantung ataupun bypass jantung.
Penderita penyakit jantung koroner yang tak segera teratasi dengan benar, pasien tersebut berpotensi mengalami komplikasi penyakit seperti serangan jantung, gangguan irama jantung hingga gagal jantung.
Oleh sebab itu, cara paling ampuh untuk menghindari dampak penyakit jantung atau mencegah agar tidak menderita penyakit serius ini dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat serta mengonsumsi suplemen vitamin untuk jantung dengan teratur.
Rekomendasi Suplemen Multivitamin untuk Jaga Kesehatan Jantung
Anda tidak perlu bingung mencari tempat jual suplemen vitamin untuk jantung yang aman dan terpercaya. Berikut beberapa rekomendasi suplemen vitamin untuk jantung yang bisa Anda beli di Natural Farm:
1. Nutriwell CoQ10

Nutriwell CoQ10 memiliki kandungan 100 mg CoQ10, dosis yang cukup untuk menjaga kesehatan jantung secara menyeluruh. Suplemen ini juga menggunakan teknologi nano sehingga memaksimalkan penyerapan CoQ10 ke dalam aliran darah. Adanya senyawa CoQ10 akan membantu menggerakkan setiap sel secara optimal dalam tubuh.
Penderita dengan keluhan penyakit jantung koroner dapat mengonsumsi Nutriwell CoQ10 sebagai suplemen pendamping. Ini dikarenakan suplemen diformulasikan untuk memberikan manfaat seperti berikut ini:
- Meningkatkan kesehatan jantung.
- Mempertahankan tekanan darah.
- Membantu perbaikan regulasi gula darah.
- Membantu menurunkan kadar kolesterol.
2. Natures Plus Vitamin D3

Sebagai penderita jantung koroner, Konsumsi Natures Plus Vitamin D3 akan sangat membantu penyembuhan penyakit ini. Kandungan vitamin D3 sebesar 1000 IU berperan penting untuk menjaga kesehatan sistem kardiovaskular. Sehingga bisa Anda jadikan suplemen pendamping selama menjalani penyembuhan penyakit jantung.
Gejala seperti detak jantung tidak teratur, dada nyeri, hingga tekanan darah tinggi bisa segera Natures Plus Vitamin D3 atasi. Tidak hanya berbentuk softgel yang mudah dikonsumsi, tapi suplemen ini juga praktis karena hanya butuh 1 softgel setiap harinya untuk bisa menjadi kesehatan jantung.
3. Nordic EPA XTRA

Sementara untuk pasien yang sedang menjalankan terapi penyakit jantung koroner, sangat dianjurkan untuk mencukupi nutrisi omega-3 yang mengandung EPA dan DHA berkadar tinggi. Semua itu bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi Nordic EPA XTRA.
Nordic menjamin kemurnian bahan baku pembuat suplemen ini. Walaupun kadar omega-3 tinggi dan murni, tapi Anda tidak akan merasakan rasa amis ketika bersendawa. Selain itu, suplemen ini mendukung proses terapi jantung koroner lebih baik dan menjaga irama jantung tetap normal.
4. Solaray Red Yeast Rice

Solaray Red Yeast Rice mengandung ekstrak red yeast rice sebesar 600 miligram. Tahukah Anda kalau red yeast rice mengandung senyawa monacolin K untuk menjaga kesehatan kardiovaskular. Keunggulan utama dari suplemen ini adalah terbuat dari bahan herbal sehingga dapat dikonsumsi vegetarian.
Manfaat yang didapatkan dari konsumsi Solaray Red Yeast Rice secara rutin adalah sebagai berikut ini:
- Menurunkan kadar trigliserida dalam darah.
- Membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan HDL.
- Menjaga kesehatan pembuluh darah dan jantung.
- Membantu menurunkan kadar darah tinggi pada pasien hipertensi.
Cara konsumsi suplemen ini terbilang praktis, karena cukup mengonsumsi 1 kapsul selama 2 kali sehari bisa membantu tubuh mencegah penyakit jantung koroner semakin parah.
5. Kyolic Omega 3

Untuk penderita dengan gejala sirkulasi darah yang tidak lancar, konsumsi Kyolic Omega 3 bisa menjadi solusinya. Suplemen ini mengandung kadar EPA dan DHA dua kali lebih banyak dibandingkan dengan suplemen minyak ikan lainnya. Selain itu, suplemen Kyolic satu ini bersifat odorless (tidak menimbulkan bau) dan aman untuk lambung.
Kapsulnya juga lunak mudah untuk ditelan dan larut dalam air. Untuk hasil yang lebih maksimal, minum Kyolic Omega 3 sebanyak 1-2 kali sehari dengan satu kapsul dalam sekali minum.



