Di antara berbagai jenis obat yang ada di pasaran dan sering digunakan oleh orang-orang, obat paracetamol merupakan salah satu obat yang banyak digunakan. Obat ini disebut juga sebagai acetaminophen yang mempunyai fungsi sebagai obat pereda nyeri dan juga penurun demam. Paracetamol sering digunakan untuk mengobati demam, nyeri otot, sakit gigi, radang sendi, sakit gigi, sakit kepala, dan masuk angin.
Biasanya, orang-orang meminum paracetamol bersamaan dengan obat-obatan lainnya untuk mengatasi rasa sakit yang tidak tertahankan. Namun, ternyata penggunaan paracetamol tidak boleh asal-asalan. Bahkan, paracetamol tidak boleh diminum dengan beberapa obat berikut ini. Pasalnya, penggunaan paracetamol dengan jenis obat-obatan ini bisa menyebabkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.
Antibiotik Jenis Isoniazid dan Rifampisin
Banyak orang yang mengkonsumsi antibiotik dengan paracetamol. Pasalnya, paracetamol merupakan obat pereda nyeri yang murah dan ampuh, sehingga paracetamol dirasa cocok jika dikonsumsi bersamaan dengan antibiotik yang berfungsi untuk mencegah terjadinya infeksi.
Sebenarnya, konsumsi paracetamol dan antibiotik tidak akan memberikan efek samping. Namun, ada dua jenis antibiotik yang tidak boleh diminum bersamaan dengan paracetamol. Keduanya adalah rifampisin dan isoniazid. Itu merupakan jenis antibiotik yang digunakan pada pasien tuberkulosis.
Jadi, Anda tetap boleh mengkonsumsi paracetamol dengan antibiotik, tetapi perhatikan juga jenis antibiotiknya. Jika memang setelah konsumsi antibiotik dan paracetamol ada beberapa efek samping yang dirasakan, segeralah menghubungi dokter untuk perawatan lebih lanjut.
Asam Mefenamat
Asam mefenamat merupakan salah satu jenis obat dari golongan obat anti-inflamasi non steroid atau dikenal sebagai OAINS. Obat ini mampu meredakan nyeri ringan hingga nyeri yang cukup berat. Jadi, obat ini sebenarnya merupakan obat keras yang penggunaannya tidak boleh sembarangan.
Oleh karena itu, Anda tidak boleh mengonsumsi asam mefenamat dengan jenis obat lainnya tanpa anjuran dokter. Hal itu dikarenakan akan terjadi interaksi yang menjadikan cara kerja obat tersebut menjadi berubah dan memberikan efek samping bagi para penggunanya.
Salah satu obat yang sering dipertanyakan efek sampingnya jika diminum bersamaan dengan asam mefenamat adalah paracetamol. Sebenarnya, tidak ada reaksi apapun yang akan terjadi jika Anda meminum paracetamol dengan asam mefenamat. Jadi, paracetamol tidak boleh diminum dengan asam mefenamat bukanlah hal yang benar.
Namun, perlu dipahami bahwa kombinasi kedua jenis obat tersebut tidak boleh dikonsumsi oleh penderita asma, orang yang mempunyai alergi paracetamol, ibu hamil pada trimester ketiga, penderita pembengkakan usus, dan penderita tukak lambung.
Jadi, secara umum paracetamol memang aman dikonsumsi bersamaan dengan obat lain. Namun, paracetamol tidak boleh diminum dengan obat yang membahayakan bagi beberapa orang dengan kondisi penyakit tertentu. Jadi, jika Anda mempunyai masalah kesehatan, sebaiknya konsultasikan itu terlebih dahulu ke dokter agar tidak ada efek samping dari penggunaan kombinasi obat yang Anda konsumsi.