Kebanyakan orang beranggapan penyebab batu berdarah karena penyakit tuberkolosis. Kondisi ini sejalan dengan laporan yang dirilis Global Tubercolosis Report 2024 yang tertulis kalau Indonesia berada di peringkat kedua dunia dengan perkiraan jumlah kasus TBC mencapai 1,09 juta kasus. Adapun angka kematiannya cukup besar yakni 125 ribu kematian per tahun. Salah satu gejalanya memang batuk berdarah.
Namun faktanya batuk berdarah disebabkan oleh berbagai jenis penyakit, beberapa di antaranya gangguan sistem pernapasan dan paru-paru. Jadi, batuk berdarah apakah berbahaya dan mengancam jiwa? Mari simak ulasan selengkapnya berikut ini.
5 Penyebab Batuk Berdarah
Dalam medis, batuk berdarah dikenal dengan istilah hemaptoe atau hemoptisis. Batuk berdarah adalah gangguan kesehatan di mana penderitanya akan batuk sambil mengeluarkan darah. Akibat batuk berdarah cukup berbahaya bahkan bisa menimbulkan kematian hingga 38 persen bila tak tertangani dengan tepat. Batuk berdarah karena apa? Kenali berbagai penyebab batuk berdarah berikut ini.
1. Bronkitis
Penyebab batuk berdarah yang pertama adalah bronkitis. Bronkitis terjadi akibat peradangan pada bronkus atau percabangan saluran udara yang menuju paru-paru. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus yang ditularkan lewat percikan dahak dari penderita.
Tingkat keparahan penyakit bronkitis dapat dilihat dari durasi berlangsungnya gejala batuk dan gangguan lainnya. Bronkitis akut biasanya terjadi selama 2 - 3 minggu. Sedangkan bronkitis kronis, gejala batuk yang dialami tidak berhenti lebih dari tiga bulan.
2. Kanker Paru
Batuk yang disertai darah juga bisa disebabkan oleh penyakit kanker paru-paru. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di dalam paru-paru. Seseorang yang menderita kanker paru-paru biasanya ditandai dengan rasa nyeri di dada serta batuk berdarah secara terus menerus dan semakin memburuk.
Faktor penyebab kanker paru-paru cukup beragam. Mulai dari kebiasaan merokok hingga terlalu sering terpapar polusi udara. Di Indonesia sendiri kasus kematian akibat kanker paru-paru mencapai angka 19,3% dibanding penyakit kanker lainnya.
3. Pneumonia
Penyakit pneumonia ditandai dengan beberapa gejala, salah satunya adalah batuk kering dan berdarah. Penyebab utama penyakit pneumonia adalah infeksi virus, bakteri, atau jamur pada saluran pernapasan.
Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pneumonia adalah Haemophilus Influenza, Staphylococcus, dan Streptococcus. Seseorang yang menderita pneumonia ditandai dengan adanya cairan atau nanah di salah satu bagian paru-paru.
4. Tuberkulosis
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau penyebab batuk berdarah yang paling umum karena penderitanya menderita penyakit tuberkulosis atau TBC. Penyakit Tuberkulosis ditandai dengan batuk berdarah batuk kering. Tuberkulosis termasuk ke dalam penyakit menular terbesar di dunia setelah HIV. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit TBC dapat menular melalui droplet saat batuk dan bersin. Seseorang dengan sistem imun yang lemah berisiko lebih tinggi tertular penyakit ini bila menghirup atau terkontaminasi TBC. Meskipun organ yang paling sering diserang adalah paru-paru, tapi TBC juga bisa menyerang organ tubuh lainnya seperti sistem saraf, kelenjar getah bening hingga jantung.
5. Gangguan Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Penyebab batuk berdarah lainnya karena penderita mengalami gangguan kesehatan di bagian organ vital jantung dan pembuluh darah. Pemicunya bermula pada saat katup jantung mitral menyempit. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah di bagian pembuluh darah paru meningkat.
Tekanan darah tinggi ini akan memecahkan pembuluh darah kecil di paru-paru. Alhasil perdarahan terjadi di dalam kantung udara paru dan memicu batuk darah bagi penderitanya. Permasalahan kesehatan lainnya yang menyebabkan batuk berdarah di antaranya stenosis mitral, gagal jantung, dan gangguan kardiovaskular lain seperti hipertensi pulmonal.
Baca Juga: 7 Manfaat Kencur untuk Batuk dan Pilek, Apakah Efektif?
Gejala-Gejala Batuk Berdarah yang Berbahaya
Batuk darah berbeda dengan muntah darah. Dari segi morfologinya, perbedaan batu darah dan muntah darah bisa dilihat dari warna darahnya. Batuk berdarah memiliki warna merah segar dan bercampur dengan gelembung udara. Sementara muntah darah memiliki warna darah lebih gelap cenderung kecokelatan dan diikuti sisa makanan saat keluar.
Volume darah yang keluar setiap pasien batuk berdarah berbeda-beda tergantung tingkat keparahan penyakit yang dideritanya. Kendati demikian, ada sejumlah gejala batuk berdarah yang bisa Anda kenali, di antaranya:
- Darah yang keluar warna merah segar.
- Darah yang keluar bercampur dengan gelembung udara.
- Darah yang keluar diikuti dengan dahak berwarna merah darah.
- Sesak napas hingga merasakan nyeri dada.
- Terdengar suara mengi.
- Mengalami demam.
- Tubuh lebih cepat lelah dan lemas.
- Keluar keringat di malam hari.
- Nafsu makan berkurang.
- Berat badan berkurang.
Cara Mengobati Batuk Berdarah
Penting mengetahui apa penyebab batuk berdarah agar Anda mengetahui bagaimana cara mengobati batuk berdarah yang tepat sesuai indikasi penyakitnya. Berikut ini cara mengobati batuk berdarah berdasarkan penyebabnya serta pengobatan alternatif lainnya.
1. Mengobati Batuk Berdarah karena Infeksi
Cara mengobati batuk berdarah yang disebabkan infeksi seperti tuberkulosis ataupun pneumonia dilakukan dengan memberikan obat antibiotik. Biasanya dokter akan meresepkan beberapa jenis obat, termasuk obat antikoagulan untuk pengencer darah.
Penderita penyakit infeksi yang menimbulkan batuk berdarah ini harus mengonsumsi sejumlah obat dalam kurun waktu beberapa periode ke depan agar proses pengobatannya optimal dan menghindari resistensi antibiotik.
2. Mengobati Penyebab Batuk Berdarah Karena Kanker Paru
Sementara itu, bila disebabkan karena kanker paru cara mengobatinya dengan melakukan kemoterapi, radioterapi, operasi, ataupun kombinasi dari ketiga pengobatan tersebut. Tujuan rangkaian pengobatan ini untuk membinasakan sisa jaringan kanker agar tidak menimbulkan penyakit kanker lagi di dalam tubuh.
3. Cara Menghentikan Pendarahan
Kemudian untuk menghentikan pendarahan itu sendiri, dokter akan fokus terhadap sumber permasalahan perdarahan itu sendiri. Beberapa pengobatan yang akan dijalankan di antaranya:
- Memberikan larutan garam es.
- Mengonsumsi obat khusus untuk mempersempit pembuluh darah.
- Mengonsumsi obat khusus untuk membekukan darah.
- Melakukan pengobatan balon atau manset berukuran kecil yang akan menekan di sekitar area perdarahan.
- Melakukan terapi laser.
- Melakukan koagulasi plasma argon, krioterapi, dan embolisasi.
4. Cara Mengobati Batuk Berdarah Parah
Di fase paling parahnya, penderita yang mengalami batuk darah bisa kehilangan darah dalam jumlah banyak. Kondisi kehilangan darah dalam jumlah banyak ini memicu syok hipovolemik. Oleh sebab itu, penderita yang sudah mengalami batuk berdarah parah harus segera melakukan beberapa pengobatan seperti:
- Memberikan infus dalam yang banyak dengan tujuan untuk menjaga aliran darah ke seluruh tubuh.
- Memberikan asam traneksamat dengan tujuan untuk menghentikan perdarahan.
- Bronkoskopi dengan tujuan untuk mengeluarkan gumpalan darah yang memicu perdarahan.
- Intubasi endotrakeal dengan tujuan untuk memberikan bantuan pernapasan bagi penderita yang kesulitan bernapas atau kekurangan oksigen.
- Operasi dengan tujuan untuk mengangkat jaringan yang rusak. Operasi sering dilakukan pada kasus tumor paru-paru atau kerusakan pada jaringan paru yang sudah menyebar luas.
5. Perawatan Pasien Batuk Berdarah di Rumah
Sekalipun Anda sudah mengetahui penyebab batuk berdarah dan cara mengobatinya sesuai penyebab, penderita tetap perlu dirawat secara hati-hati di rumah. Perawatan di rumah ini juga membantu proses pemulihan pasca pengobatan medis lainnya. Berikut ini perawatan pasien batuk berdarah di rumah, antara lain:
- Membuang kebiasaan merokok atau terpapar polutan lainnya yang bisa memperparah iritasi di bagian saluran pernapasan. Zat polutan yang dimaksud ialah debu dan zat kimia berbahaya lainnya.
- Memastikan pasien memiliki waktu istirahat cukup untuk memulihkan tubuh serta meningkatkan sistem imunitas tubuh.
- Mengonsumsi makanan bergizi seperti protein, sayuran, buah hingga biji-bijian serta mencukupi kebutuhan cairan harian.
Rekomendasi Multivitamin agar Terhindar dari Batuk dan Peradangan
Pada dasarnya penyakit bisa muncul karena tubuh kekurangan gizi dan nutrisi. Ketika terjadi malnutrisi tersebut, tubuh lebih mudah terinfeksi bakteri, virus dan zat polutan berbahaya lainnya sehingga menimbulkan berbagai penyakit. Khusus untuk menghindari kondisi peradangan dan batuk, termasuk batuk berdarah, berikut ini rekomendasi multivitamin yang bagus untuk Natural Buddy konsumsi.
1. Natures Health Echinacea

Natures Health Echinacea bermanfaat untuk membantu memperbaiki dan memperkuat sistem daya tahan tubuh sehingga lebih optimal dalam melindungi diri dari paparan bakteri maupun virus berbahaya yang dapat menyebabkan infeksi. Terbuat dari bahan baku 100% alami tanpa tambahan zat kimia, pewarna, maupun pengawet, multivitamin ini aman dikonsumsi sebagai pendukung kesehatan harian.
Selain itu, Natures Health Echinacea dianjurkan dikonsumsi ketika Anda sedang mengalami flu, pilek, sakit tenggorokan, hingga berbagai kondisi infeksi dan peradangan lainnya. Asupan multivitamin ini dapat membantu menunjang pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh selama masa pemulihan, sehingga daya tahan tubuh tetap terjaga dan proses penyembuhan dapat berlangsung lebih optimal.
2. No Cough Syrup

Bagi Anda yang sedang mengalami batuk, mengonsumsi No Cough Syrup bisa menjadi pilihan yang tepat untuk membantu meredakan keluhan. Obat batuk ini terbuat dari bahan herbal seperti licorice, jeruk nipis, dan jahe yang telah lama dikenal efektif dalam membantu mengatasi batuk kering maupun batuk berdahak.
Formulanya bekerja menenangkan tenggorokan dan membantu melegakan saluran pernapasan tanpa menimbulkan rasa kantuk, sehingga tetap nyaman dikonsumsi saat beraktivitas.
Tidak hanya meredakan batuk, No Cough Syrup juga bermanfaat untuk membantu mengurangi gejala lain yang sering menyertai, seperti sakit tenggorokan, pilek, dan demam. Kandungan herbal di dalamnya mendukung proses pemulihan tubuh secara alami, sehingga keluhan terasa lebih cepat mereda. Dengan konsumsi yang tepat, No Cough Syrup dapat menjadi solusi herbal yang aman dan praktis untuk membantu menjaga kenyamanan tubuh saat sedang tidak fit.
3. Natures Health Licorice Extract

Bagi penderita sakit tenggorokan maupun infeksi saluran napas, mengonsumsi Natures Health Licorice Extract dapat menjadi pilihan untuk membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh. Kandungan licorice dikenal memiliki sifat alami yang dapat membantu menenangkan tenggorokan serta mendukung daya tahan tubuh agar lebih optimal dalam melawan infeksi. Dengan imunitas yang terjaga, tubuh menjadi lebih siap menghadapi gangguan kesehatan pada saluran pernapasan.
Dalam setiap tabletnya, Natures Health Licorice Extract mengandung 295 mg licorice yang juga bermanfaat untuk membantu mengatasi berbagai masalah pencernaan, seperti mual, heartburn, hingga GERD. Selain itu, ekstrak licorice ini dapat membantu meredakan batuk berdahak dan pilek, sekaligus berperan dalam menjaga kesehatan mulut dan fungsi hati. Konsumsi secara tepat dapat menjadi dukungan alami bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh.



