Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap mental health membuat kondisi seperti ADHD semakin dikenal luas. Apa itu ADHD? Merupakan singkatan Attention Deficit Hyperactivity Disorder, kondisi medis ini merujuk pada gangguan medis berupa perilaku hiperaktif dan impulsif.
Namun, mendiagnosis ADHD tak boleh dilakukan sendiri (self-diagnose). Anda tetap dianjurkan memeriksakannya kepada ahli untuk mendapatkan hasil akurat dan penanganan tepat. Dalam hal ini, mengenali gejala adalah langkah awal yang dapat membantu seseorang untuk memutuskan kapan harus melakukan pengecekan tersebut.
Gejala ADHD sesuai usia
Seseorang dengan ADHD biasanya mengalami gangguan perkembangan saraf yang kompleks. Dampaknya pun berpengaruh pada kemampuan fungsi tubuh dalam menjalani kehidupan. Alhasil, mereka kadang berhadapan dengan masalah di rumah, sekolah, bahkan sampai tempat kerja.
Lantas, apa saja gejala yang bisa dikenali untuk mengenal apa itu ADHD lebih dalam? Bukan hal mudah mengidentifikasinya, bahkan dokter baru bisa melakukan diagnosis saat pasien berusia tujuh tahun ke atas. Untuk lebih jelasnya, berikut gejala ADHD berdasarkan usia yang bisa dijadikan sebagai pedoman:
Gejala pada anak
Ada beberapa ciri umum yang bisa orangtua kenali dari anak-anak yang biasanya memiliki ADHD:
- Sulit teratur dan memperhatikan sesuatu;
- Mempunyai atau mengalami kegelisahan berlebih;
- Memiliki masalah saat mengendalikan diri (impulsif).
Dalam hal ini, Anda bisa memperhatikan situasi dan kondisi berikut sebelum membawa anak ke ahli:
- Anak cenderung sulit fokus selama beraktivitas dan mudah terdistraksi;
- Attention span (rentang perhatian) rendah saat mengerjakan tugas bahkan bermain;
- Tak bisa duduk diam dalam waktu diam dan menunjukkan kegelisahan;
- Saat bermain, si Kecil harus terus bergerak dan terus berlari;
- Sementara saat bicara dengan orang lain, mereka kadang menyela ucapan lawannya.
Gejala pada remaja
Perubahan gejala adalah hal yang akan Anda pelajari dalam apa itu ADHD, terutama saat pengidap memasuki usia remaja. Beberapa di antara mereka akan mengalami penurunan gejala, tetapi ada juga yang baru muncul akibat pertambahan usia serta tanggung jawab. Tanda-tanda yang bisa Anda kenali pada remaja adalah:
- Sulit berkonsentrasi selama mengerjakan tugas sekolah;
- Kerap melakukan kesalahan di tengah pekerjaan tugas atau jal lain;
- Kadang, tugas sekolah atau pekerjaan rumah tak selesai bahkan dibiarkan;
- Punya masalah dalam manajemen waktu atau mengorganisasi sesuatu;
- Ketika mentalnya lelah, mereka akan menghindari pekerjaan;
- Lupa menaruh barang atau sampai kehilangan;
- Sulit dalam menavigasi hubungan keluarga maupun sosial;
- Adanya peningkatan frustasi hingga kepekaan emosional.
Perlu diketahui bahwa gejala ADHD pada remaja atak berhubungan dengan tingkat kedewasaan. Apalagi kelompok usia ini masih mengalami puber yang berkaitan dengan perubahan bentuk tubuh dan level hormon, sehingga tak bisa dicampuradukkan dengan definisi apa itu ADHD.
Gejala pada orang dewasa
Rata-rata orang dewasa yang didiagnosis ADHD umumnya sudah mempunyai kondisi ini sejak kecil. Namun, gejala yang diperlihatkan setiap individu tetap bisa berbeda karena dipengaruhi pertambahan usia serta tanggung jawab. Adapun tanda-tandanya meliputi:
- Sukar menyelesaikan pekerjaan di rumah atau kantor;
- Menghadapi konflik harga diri serta kesejahteraan mental menyeluruh;
- Melampiaskan diri pada zat tertentu, seperti alkohol, yang berujung pada penyalahgunaan;
- Sukar menemukan atau menjalin hubungan dengan keluarga, rekan kerja, maupun pasangan;
- Kerap mengalami cedera hingga kecelakaan karena mudah terdistraksi.
Setelah mengetahui apa itu ADHD dan gejalanya, segera konsultasikan ke ahli apabila Anda merasakan tanda-tanda ini untuk penanganan lebih lanjut.
