Logo Natural Farm
Gratis Ongkir + Banyak Promo belanja di aplikasi
Mom & Kids

Cara Merespons Batuk pada Anak, Ibu Bisa Bernapas Lega!

Ditulis oleh Herzanindya Maulianti

Bagikan:

Para orang tua akan khawatir ketika mendapati batuk pada anak. Berbagai upaya dan tindakan akan dilakukan untuk mengobati dan mengatasi anak batuk tersebut. Mulai dari konsumsi pengobatan alami di rumah, pengobatan herbal hingga konsultasi ke dokter.

Namun sebelum mengatasinya, perlu diingat bahwa pada dasarnya batuk merupakan refleksi tubuh untuk memproteksi saluran pernapasan dari bakteri, virus, atau debu yang menjadi penyebab asma, lendir ataupun infeksi. Mari simak penjelasan kenapa anak batu terus dan cara mengatasinya berikut ini.

Penyebab Batuk pada Anak yang Paling Umum

Pada dasarnya, batuk merupakan tanda bahwa tubuh anak sedang berusaha menyingkirkan iritasi, lendir, atau benda asing. Penyebab anak sering batuk umumnya antara lain sebagai berikut.

1. Infeksi

Pilek atau flu bisa menyebabkan anak batuk dalam waktu yang lama. Pilek atau flu memiliki tingkatan ringan hingga sedang. Suara batuk juga berbeda, ada yang kering dan berdahak. Di malam hari, suara batuk akan semakin keras diiringi napas anak yang berbunyi.

2. Asam Lambung

Gejala yang sering terjadi saat anak batuk karena asam lambung, seperti muntah atau meludah, rasa tidak nyaman di mulut, sensasi terbakar di dada, mulas, dan sebagainya.

3. Asma

Anak batuk karena asma bisa semakin memburuk di malam hari. Selain itu, batuk juga bisa muncul saat anak bermain atau beraktivitas fisik. Cara mengatasi batuk pada anak karena asma sebaiknya menghindari pemicunya. Misalnya, mengenakan masker untuk menghindari asap atau polusi, tidak mengenakan parfum, dan sebagainya.

4. Alergi

Anak batuk karena alergi dapat dilihat dari tanda-tanda seperti tenggorokan gatal, pilek, mata berair, ruam, dan sebagainya. Untuk mengetahui apa pemicu alerginya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak dan melakukan tes alergi. Dokter mungkin akan merekomendasikan obat atau suntikan untuk mengatasi alergi makanan atau lainnya.

5. Benda Asing

Penyebab batuk pada anak yang paling sederhana yaitu ketika si kecil memasukkan benda asing ke dalam mulutnya. Sebagai upaya tubuh merespons benda asing masuk ke dalam tubuh adalah dengan batuk. Pada kasus tertentu di mana benda asing yang masuk cukup berbahaya, bisa memicu respons batuk diikuti dengan suhu tubuh tinggi atau mual dan muntah.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Batuk pada Anak saat Tidur agar Terlelap

Kapan Harus Waspada?

Pada prinsipnya batuk terjadi ketika lapisan tenggorokan mengalami iritasi. Di sisi lain, batuk menjadi bentuk upaya tubuh melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Tak heran bila anak terdengar batuk berdahak.

Pemahaman di atas sejalan dengan penjelasan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang menyatakan bahwa anak yang batuk merupakan tanda kalau tubuhnya sedang berupaya untuk mengeluarkan benda asing yang masuk melalui saluran pernapasan.

Namun tak perlu khawatir sebab batuk akan hilang dengan sendirinya bila rangsangan reseptor penyebab batuk sudah hilang. Kendati demikian, ada sejumlah gejala atau ciri-ciri batuk pada anak yang cukup berbahaya dan Ibu harus lebih aware. Berikut beberapa gejala batuk berbahaya pada anak, yaitu:

  • Mengalami kesulitan bernapas.
  • Perubahan warna bibir dan ujung kuku yang jadi pucat atau kebiruan.
  • Mengalami batuk yang diikuti muntah.
  • Mengeluarkan dahak atau air liur yang banyak.
  • Mengeluh sakit di bagian dada atau beberapa tubuh lain.
  • Demam tinggi sampai 38 derajat celcius.
  • Kemampuan komunikasi menurun.
  • Batuk diikuti keluarnya darah dari mulut.
  • Bayi berusia di bawah 4 bulan.

Gejala-gejala batuk yang berbahaya di atas, bila terjadi pada anak Anda segera bawa sang buah hati ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Cara Mengatasi Batuk pada Anak di Rumah

Meskipun anak yang lebih besar dapat menggunakan obat batuk yang dijual bebas, namun obat-obatan bebas justru tidak aman untuk anak di bawah usia 2 tahun. Adapun terdapat cara mengatasi batuk anak batuk secara alami di rumah, antara lain sebagai berikut.

1. Angkat Kepala

Pada anak usia di atas 1 tahun, atur beberapa bantal di bawah punggung, bahu, dan kepalanya agar ia dapat tidur dengan posisi agak tegak, sehingga memudahkan pernapasan. Sedangkan pada bayi, letakkan bantal di bawah kasur boksnya untuk meninggikan area tempat mereka mengistirahatkan kepala.

2. Hirup Uap Air Panas

Menurut William Sears, MD, seorang dokter anak dan juga penulis buku The Baby Book, merekomendasikan untuk mengubah kamar mandi menjadi ruang uap. Caranya dengan mandi air panas, tutup pintu, dan duduk di dalam bersama anak selama 15 menit sebelum tidur dan lagi selama 15 menit di pagi hari. Uap membantu melonggarkan dada dan hidung tersumbat, sehingga memudahkan anak-anak untuk batuk atau meniupnya.

3. Gunakan Humidifier

Humidifier merupakan alat pelembab udara yang bekerja dengan cara menyemprotkan uap air ke udara. Ini direkomendasikan untuk menjaga saluran udara anak tetap bersih dan lembab.

4. Gunakan Obat Semprot Hidung

Selain menggunakan alat untuk menyedot lendir ingus dari hidung bayi, Bunda juga bisa menyemprotkan larutan garam dalam bentuk obat semprot pada lubang hidung anak untuk mengeluarkan lendirnya. 

Ini bagus untuk meredakan hidung meler, pengap, kering, atau berkerak dengan membilas dan mengeluarkan lendir dari hidung si kecil agar mereka dapat bernapas dengan mudah dan melembabkan dengan aman.

5. Konsumsi Madu

Obat batuk dan pilek tidak lagi direkomendasikan untuk anak di bawah usia enam tahun. Madu dipercaya lebih ampuh ketimbang obat yang dijual bebas. Berdasarkan penelitian, jenis madu yang digunakan lebih gelap.

6. Konsumsi Makanan Sehat Bergizi

Cara mengatasi batuk pada anak yang terakhir yakni mencukupi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi. Pilih makanan atau minuman yang mengandung nutrisi seperti vitamin C dan vitamin D3 untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. 

Cara Mengobati Batuk pada Anak Secara Medis

Sementara itu dari segi medis, untuk mengatasi batuk pada anak dengan memberikan obat khusus yang aman untuk anak. Cara memilih obat batuk untuk yang aman tak boleh sembarangan. Berikut ini beberapa kandungan di dalam obat flu dan batuk untuk anak yang aman dikonsumsi, antara lain:

  • Obat batuk yang mengandung Dextromethorphan untuk meredakan batuk dengan cara mengurangi refleks batuknya agar intensitasnya berkurang. Jenis kandungan ini aman dikonsumsi anak berusia minimal 4 tahun.
  • Obat batuk yang mengandung Bromhexine untuk mengencerkan dahak agar sistem pernapasan anak kembali lega. Jenis kandungan ini aman dikonsumsi anak berusia minimal 1 tahun.
  • Obat batuk yang mengandung Guaifenesin untuk mengencerkan dahak dengan cara memicu dahak keluar ketika batuk. Jenis kandungan ini aman dikonsumsi anak berusia minimal 2 tahun.
  • Obat batuk yang mengandung Pseudoephedrine untuk mengatasi hidung tersumbat dan pilek yang diikuti flu. Jenis kandungan ini aman dikonsumsi anak berusia minimal 12 tahun.
  • Obat batuk yang mengandung Antihistamin untuk mengurangi gejala flu dengan cara menghambat histamin. Jenis kandungan ini aman dikonsumsi anak berusia di bawah 2 tahun.

Pastikan Anda mendapatkan resep dokter untuk mengonsumsi obat batuk di atas untuk anak agar mengonsumsinya sesuai dengan dosis yang diresepkan dokter.

Tips Mencegah Anak Sering Batuk

Meski batuk termasuk jenis penyakit yang tidak terlalu serius bila tidak diikuti dengan gejala berbahaya, akan tetapi batuk pada anak memicu ketidaknyamanan sehingga anak jadi lebih rewel atau bahkan tidak mau makan.

Dibandingkan harus mengatasi dan mengobati, lebih baik mencegah agar anak tidak bauk terus-menerus. Selain menjauhkan anak dari benda asing ataupun alergen pemicu batuk, ada dua hal penting yang harus Anda perhatikan untuk menjaga kesehatan si kecil.

Langkah pertama yaitu menjaga kebersihan anak dan lingkungan di sekitar anak tumbuh. Ajarkan anak untuk rajin mencuci tangan setelah memegang sesuatu yang kotor atau berdebu. Kemudian rutin membersihkan lingkungan sekitar seperti kasur, sprei, hingga pendingin ruangan atau AC.

Langkah kedua yaitu memastikan anak mengonsumsi makanan sehat bergizi. Selain mengonsumsi makanan sehat 4 sehat 5 sempurna, pilih makanan ringan menyehatkan khusus untuk anak dan suplemen multivitamin.

Perhatikan kandungan di setiap snack sehat atau suplemen multivitamin tersebut, adakah kandungan yang memicu alergi pada anak. Sesuaikan kandungan di dalam suplemen multivitamin dan snack dengan kondisi kesehatan anak terkini.

Rekomendasi Suplemen Multivitamin untuk Mencegah Batuk pada Anak

Berikut ini rekomendasi suplemen multivitamin untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh agar tercegah dari kondisi batuk pada anak.

1. Natural Factors Vitamin D3 Kids 100 Chewable

Natural Factors Vitamin D3 Kids 100 Chewable diproduksi melalui formulasi khusus sehingga aman dikonsumsi untuk anak. Bentuk tabletnya gummy yang mudah dikunyah anak dengan tambahan rasa strawberry alami yang disukai anak-anak.

Dengan mengonsumsi Natural Factors Vitamin D3 Kids 100 Chewable satu tablet gummy per hari membantu mencukupi kebutuhan D3 harian sehingga sistem imunitas tubuh anak meningkat dan risiko infeksi saluran pernapasa seperti pilek dan flu dapat terhindari. Minimal usia anak yang bisa mengonsumsi suplemen multivitamin ini berusia 4 tahun.

2. ChildLife Liquid Vitamin C

ChildLife Liquid Vitamin C merupakan suplemen multivitamin berbentuk cair yang mengandung vitamin C dengan rasa jeruk alami yang menjadi favorit anak. Meski ada rasa jeruk, akan tetapi suplemen ini bebas gluten, perasa, pewarna dan pemanis buatan.

Apabila anak Anda intoleransi produk susu atau laktosa lainnya, mengonsumsi ChildLife Liquid Vitamin C menjadi pilihan suplemen terbaik sebab tidak ada unsur susu, kedelai, telur hingga kasein dan ragi di dalamnya. Dengan begitu, anak Anda tetap dapat terproteksi dari infeksi saluran pernapasan seperti flu dan batuk serta demam.

3. Childlife Vitamin D3

Sementara itu, untuk mencukupi nutrisi vitamin D3 pada anak, dianjurkan mengonsumsi Childlife Vitamin D3. Childlife Vitamin D3 mengandung vitamin D3 aktif sehingga lebih mudah terserap secara sempurna di dalam tubuh. Terdapat rasa berry alami yang akan disukai anak.

Sejak anak berusia 0 sampai 12 bulan sudah bisa mengonsumsi suplemen ini dengan anjuran pemakaian sekali minum Childlife Vitamin D3 sehari, sekali minum suplemen sebanyak 6 tetes. Sedangkan untuk anak berusia di atas 1 tahun bisa mengonsumsi sebanyak 8 tetes.

4. ChildLife Echinacea

Rekomendasi suplemen lainnya untuk anak yaitu ChildLife Echinacea. ChildLife Echinacea merupakan suplemen yang mengandung ekstrak Echinacea angustifolia dan Echinacea purpurea. Kedua kandungan ekstrak bahan alami tersebut mendukung peningkatan sistem imunitas tubuh sehingga anak akan terlindungi dari risiko infeksi virus dan bakteri.

Apabila anak sudah terlanjur sakit, khususnya sakit pilek atau flu, segera beri anak suplemen ini untuk membantu proses pemulihan tubuh anak dari sakit menjadi sehat kembali. Usia anak dapat mengonsumsi suplemen ini sekitar 2 sampai 12 tahun.

5. Childlife First Defense

Childlife First Defense merupakan suplemen multivitamin yang diproduksi dengan formula unik untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh anak. Secara spesifik terdapat kandungan Elderberry yang berkhasiat untuk meredakan gejala flu biasa dengan cara melawan virus atau bakteri yang menginfeksi tubuh.

Kemudian kandungan Olive Leafe Extract sebagai antibakteri yang akan melawan strain bakteri gram positif seperti staphylococcus dan streptococcus serta membunuh virus lainnya yang menyebabkan infeksi. Dengan kombinasi bahan alami-alami tersebut, anak akan terproteksi sekaligus mengatasi sakit seperti flu pada anak.

Kabar baiknya, suplemen Childlife First Defense aman dikonsumsi balita berusia minimal 6 bulan sampai anak-anak berusia lebih dari 4 tahun.

Rekomendasi untuk Anda

Pertanyaan Tentang Batuk pada Anak

Batuk seperti apa yang berbahaya pada anak?
Apa yang dilakukan ketika anak sedang batuk?

Kategori Artikel