Logo Natural Farm
Gratis Ongkir + Banyak Promo belanja di aplikasi
Health

Kulit Gatal? Kenali Berbagai Jenis Jamur Kulit Ini Segera!

Ditinjau oleh Tim Kesehatan Natural Farm Ditulis oleh Herzanindya Maulianti

Bagikan:

Gatal, bercak, atau ruam di kulit seringkali membuat tidak nyaman dan menurunkan kepercayaan diri. Banyak yang mengira ini hanya biang keringat atau alergi biasa, padahal bisa jadi ini adalah tanda penyakit kulit karena jamur. Memahami berbagai jenis jamur kulit sangat penting agar Anda tidak salah dalam mengambil langkah penanganan.

Jamur pada kulit sebenarnya adalah hal yang wajar, karena beberapa jenis jamur memang hidup sebagai flora normal di permukaan kulit kita. Masalah baru muncul ketika jamur ini tumbuh secara berlebihan dan tidak terkendali. Kondisi lembap, keringat, dan kebersihan yang kurang terjaga sering menjadi pemicu utama berkembangnya penyakit kulit karena jamur. Artikel ini akan mengulas tuntas berbagai macam macam jamur kulit dan apa saja penyebab jamur pada kulit yang paling sering terjadi.

Penyebab Infeksi Jamur Kulit Berkembang

Infeksi jamur kulit tidak terjadi begitu saja. Pertumbuhan jamur yang berlebihan dipicu oleh faktor-faktor tertentu yang menciptakan lingkungan ideal bagi mereka untuk berkembang biak. Mengetahui faktor risiko ini adalah langkah awal pencegahan penyakit jamur pada kulit.

Secara umum, berikut adalah beberapa kondisi yang dapat memicu jamur pada kulit tumbuh subur:

  • Kelembapan Berlebih: Area tubuh yang sering terlipat dan lembap, seperti ketiak, selangkangan, sela-sela jari kaki, dan area di bawah payudara, adalah tempat favorit jamur. Keringat yang terperangkap menciptakan surga bagi berbagai jenis jamur kulit.
  • Kebersihan Pribadi: Jarang mandi setelah beraktivitas atau berkeringat, serta menggunakan handuk atau pakaian kotor secara bergantian, dapat memindahkan atau memicu pertumbuhan jamur.
  • Sistem Imun yang Melemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita diabetes, HIV/AIDS, atau yang sedang menjalani kemoterapi, lebih rentan terhadap penyakit kulit karena jamur.
  • Kontak Langsung: Penularan bisa terjadi melalui kontak kulit langsung dengan orang yang terinfeksi. Selain itu, berbagi barang pribadi seperti sisir, topi, atau sepatu juga bisa menjadi media penularan.

Faktor-faktor ini merusak keseimbangan pH alami kulit dan memberikan jamur sumber makanan yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, mengidentifikasi jenis jamur kulit spesifik seringkali juga melibatkan peninjauan gaya hidup dan kondisi pemicu ini.

Macam-Macam Jenis Jamur Kulit

Ada puluhan ribu spesies jamur, namun hanya sebagian kecil yang menyebabkan infeksi pada manusia. Gejala yang ditimbulkan seringkali mirip, seperti gatal, kemerahan, dan bersisik, namun penyebab penyakit kulit karena jamur bisa berbeda-beda. Sangat penting untuk mengenali perbedaan mendasar dari macam macam jamur kulit ini agar pengobatannya bisa lebih terarah dan efektif.

Penyakit kulit karena jamur ini dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia. Mari kita bahas lebih dalam beberapa jenis jamur kulit yang paling umum dan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

1. Kurap (Tinea)

Kurap, atau dalam istilah medis disebut Tinea, adalah salah satu jenis jamur kulit yang paling terkenal. Infeksi ini disebabkan oleh kelompok jamur yang disebut dermatofita, yang memakan keratin (protein di kulit, rambut, dan kuku). Ciri khasnya yang paling mudah dikenali adalah ruam merah berbentuk cincin atau lingkaran.

Bagian tepi ruam biasanya tampak lebih aktif, bersisik, atau sedikit menonjol, sementara bagian tengahnya terlihat lebih jernih atau seolah-olah sudah sembuh. Kurap bisa muncul di berbagai bagian tubuh dan memiliki nama berbeda tergantung lokasinya, seperti Tinea corporis (di badan), Tinea capitis (di kulit kepala), atau Tinea faciei (di wajah). Gatal yang hebat adalah gejala utama dari jamur pada kulit ini.

2. Panu (Tinea Versicolor)

Berbeda dengan kurap, panu (Pityriasis versicolor atau Tinea versicolor) disebabkan oleh jamur dari genus Malassezia. Jamur ini sebenarnya adalah bagian normal dari mikrobioma kulit, namun bisa tumbuh berlebihan karena faktor pemicu seperti cuaca panas, kulit berminyak, atau keringat berlebih. Ini adalah jenis jamur kulit yang sangat umum di daerah tropis.

Gejalanya adalah munculnya bercak-bercak kecil pada kulit yang warnanya bisa lebih terang (hipopigmentasi) atau lebih gelap (hiperpigmentasi) dibandingkan kulit di sekitarnya. Bercak ini seringkali terasa gatal ringan dan bersisik halus. Area yang paling sering terdampak adalah dada, punggung, leher, dan lengan atas.

3. Kandidiasis Kulit (Candidiasis)

Kandidiasis kulit disebabkan oleh jamur ragi dari genus Candida, paling sering oleh spesies Candida albicans. Seperti Malassezia, Candida juga flora normal tubuh, terutama di mulut, saluran cerna, dan area genital. Infeksi terjadi ketika ada perubahan kondisi yang memungkinkan Candida tumbuh tak terkendali.

Ini adalah jenis jamur kulit yang menyukai area lipatan yang hangat dan basah. Contoh umumnya termasuk ruam popok pada bayi, infeksi di lipatan bawah payudara, selangkangan (berbeda dari Tinea cruris), atau ketiak. Gejalanya berupa ruam merah cerah, sangat gatal, terkadang terasa perih, dan sering disertai bintik-bintik kecil (lesi satelit) di sekitar area ruam utama.

4. Kutu Air (Tinea Pedis)

Kutu air, atau Tinea pedis, adalah jenis jamur kulit yang secara spesifik menginfeksi kaki. Penyebabnya sama dengan kurap, yaitu jamur dermatofita. Kondisi ini sangat umum terjadi pada orang yang kakinya sering berkeringat dan terperangkap dalam sepatu tertutup, seperti atlet atau pekerja kantoran.

Gejala yang paling sering muncul adalah gatal, perih, dan rasa terbakar di sela-sela jari kaki. Kulit di area tersebut mungkin tampak mengelupas, pecah-pecah, melepuh, atau terlihat basah (maserasi). Penyebab jamur pada kulit kaki ini utamanya adalah lingkungan sepatu yang lembap dan hangat, serta penularan di tempat umum seperti kamar mandi atau kolam renang.

Cara Mengobati Jamur Kulit yang Efektif

Setelah mengetahui berbagai jenis jamur kulit, penting untuk memahami cara mengatasinya. Pengobatan penyakit kulit karena jamur umumnya berfokus pada dua hal, yaitu menghentikan pertumbuhan jamur dan menjaga agar infeksi tidak kembali. Secara umum, berikut adalah langkah-langkah yang biasa diambil:

  • Obat Antijamur Topikal (Oles): Ini adalah pengobatan lini pertama untuk kebanyakan jenis jamur kulit ringan hingga sedang. Produk berupa krim, salep, gel, atau lotion yang mengandung bahan aktif seperti Miconazole, Clotrimazole, atau Terbinafine. Obat ini harus dioleskan secara teratur sesuai petunjuk, bahkan setelah gejala hilang, untuk memastikan jamur benar-benar mati.
  • Obat Antijamur Oral (Minum): Untuk infeksi yang lebih parah, menyebar luas (seperti kurap yang banyak), atau sulit dijangkau (seperti jamur kuku atau kulit kepala), dokter mungkin akan meresepkan obat minum. Obat seperti Itraconazole, Fluconazole, atau Griseofulvin bekerja dari dalam tubuh untuk membasmi jamur.
  • Sampo Berbahan Khusus: Untuk kasus panu (Tinea versicolor) atau jamur di kulit kepala (Tinea capitis), dokter sering merekomendasikan sampo yang mengandung antijamur seperti Ketoconazole atau Selenium Sulfide.
  • Menjaga Kebersihan dan Kekeringan: Ini adalah bagian penting yang tidak terpisahkan dari pengobatan. Selalu keringkan tubuh secara menyeluruh setelah mandi, terutama di area lipatan. Ganti pakaian dalam, kaus kaki, dan baju setiap hari, atau lebih sering jika Anda banyak berkeringat.

Konsistensi adalah kunci sukses pengobatan jamur pada kulit. Menghentikan pengobatan terlalu dini, meskipun gatal sudah berkurang, dapat membuat infeksi kambuh dan menjadi lebih sulit diobati.

Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Gatal-Gatal Pada Kulit yang Mudah Dilakukan

Rekomendasi Produk untuk Perawatan Kulit Gatal

Mengatasi infeksi jenis jamur kulit memerlukan obat antijamur yang spesifik. Namun, proses penyembuhan dan rasa gatal yang ditimbulkan seringkali membuat kulit menjadi iritasi, kering, atau bahkan meradang. Menggunakan produk perawatan kulit yang menenangkan dapat membantu meredakan ketidaknyamanan ini.

Berikut adalah beberapa produk yang dapat membantu merawat dan menenangkan kulit yang sensitif atau teriritasi, yang bisa menjadi pendamping selama masa pemulihan dari penyakit kulit karena jamur.

1. Nelsons Calendula 50 gr

Calendula, atau bunga Marigold, telah lama dikenal karena khasiatnya yang luar biasa dalam menenangkan kulit. Nelsons Calendula Cream diformulasikan untuk membantu menyejukkan kulit yang teriritasi, kering, atau pecah-pecah.

Krim ini dapat membantu memulihkan kelembapan kulit dan mengurangi kemerahan akibat iritasi. Ini bisa menjadi pilihan yang baik untuk merawat kulit setelah pengobatan jamur pada kulit selesai, terutama jika kulit menjadi kering. 

2. Neil & Son Calendula Cream 50 ml

Sama-sama mengandalkan kekuatan Calendula, Neil & Son Calendula Cream juga berfokus pada perawatan kulit sensitif. Teksturnya yang lembut membantu menutrisi dan melindungi kulit dari kekeringan.

Produk ini dapat digunakan untuk membantu meredakan iritasi ringan. Menjaga kelembapan kulit sangat penting, karena kulit yang terlalu kering bisa pecah-pecah dan menjadi pintu masuk bagi infeksi sekunder, bahkan setelah jenis jamur kulit utama teratasi. 

3. Neil & Son Tea Tree Tropical Cream 50 ml

Tea Tree Oil (minyak pohon teh) adalah bahan alami lain yang sangat populer dalam dunia perawatan kulit. Bahan ini dikenal memiliki sifat antiseptik dan antimikroba alami yang kuat.

Neil & Son Tea Tree Tropical Cream dapat digunakan untuk merawat kulit yang bermasalah. Meskipun bukan sebagai pengganti obat antijamur resep untuk jenis jamur kulit yang aktif, krim ini dapat membantu menjaga kebersihan kulit yang rentan terhadap infeksi dan menenangkan area yang gatal. 

Mengenali berbagai jenis jamur kulit adalah langkah fundamental untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dari kurap yang berbentuk cincin hingga panu yang mengubah warna kulit, setiap infeksi memiliki karakteristik unik. Ingatlah bahwa penyebab jamur pada kulit hampir selalu berkaitan dengan kelembapan dan kebersihan.

Jangan pernah mengabaikan jamur pada kulit, meskipun awalnya tampak ringan. Jika macam macam jamur kulit ini dibiarkan, infeksinya bisa menyebar, menjadi lebih parah, atau menular ke orang lain. Segera obati dengan produk yang tepat dan terapkan gaya hidup bersih untuk mencegah penyakit kulit karena jamur datang kembali.

Rekomendasi untuk Anda

Pertanyaan Tentang Jenis Jamur Kulit

Apa ciri-ciri kulit berjamur?
Seperti apa bentuk ruam jamur?
Jamur kulit mati dengan apa?

Kategori Artikel