Setiap wanita akan mengalami fase menstruasi bulanan. Meskipun tahapan umumnya serupa, tidak sedikit wanita yang mengalami ketidakteraturan atau bahkan tidak menstruasi sama sekali karena beberapa faktor. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang mengganggu tahapan dan fase menstruasi wanita.
Dengan mengetahuinya, wanita akan lebih mudah mendeteksi kesuburannya. Karena jika tidak mengalami fase siklus menstruasi, bisa menandakan bahwa tubuh tidak dalam keadaan yang sehat sehingga perlu perhatian khusus. Cari tahu fase menstruasi dan beberapa faktor yang memengaruhinya di artikel Natural Farm ini!
4 Fase Menstruasi Pada Wanita
Setiap bulannya wanita akan mengalami fase menstruasi yang mempunyai ciri-ciri berbeda sesuai kondisi dan kesehatan tubuh. Memahami proses siklus menstruasi akan membantu Anda dalam menjaga sistem reproduksi dan mengetahui masa kesuburan. Berikut 4 fase menstruasi yang dialami wanita:
1. Fase Menstruasi atau Pendarahan (Hari ke 1-5)
Fase menstruasi diawali pada hari pertama keluarnya darah haid, umumnya berlangsung sekitar 3-5 hari. Namun, durasi hingga 7 hari masih dianggap normal selama tidak disertai gejala yang tidak biasa.
. Pada fase ini, hormon progesteron menurun secara drastis dan lapisan rahim meluruh, yang menyebabkan terjadinya perdarahan.
Berikut beberapa hal yang akan dialami oleh wanita saat mengalami fase pertama menstruasi atau pendarahan:
- Kram perut bagian bawah.
- Suasana hati yang berubah-ubah.
- Badan terasa lemas dan lesu.
- Nyeri pada bagian pinggang atau punggung.
- Payudara terasa lebih sensitif.
2. Fase Folikuler (Hari 1–13)
Fase folikuler juga dimulai sejak hari pertama haid dan berlangsung hingga mendekati ovulasi. Otak akan mengirimkan hormon FSH untuk merangsang folikel di ovarium agar matang. Proses ini akan memicu penebalan dinding rahim sebagai persiapan bila terjadi pembuahan.
3. Fase Ovulasi (Hari Ke‑14)
Ovulasi adalah fase puncak dalam siklus menstruasi, biasanya terjadi sekitar hari ke‑14 pada siklus 28 hari. Hormon LH memicu pelepasan sel telur matang dari ovarium ke tuba falopi. Sel telur ini hanya bertahan sekitar 12‑24 jam, pada fase inilah yang biasa disebut masa kesuburan wanita. Estrogen dan hormon lain akan mencapai puncaknya, membuat wanita merasa percaya diri dan gairah meningkat.
4. Fase Luteal (Hari 15–28)
Setelah ovulasi, folikel yang kosong berubah menjadi korpus luteum yang memproduksi hormon progesteron untuk mempertahankan rahim. Bila tidak terjadi pembuahan, lapisan rahim meluruh, dan siklus kembali ke fase menstruasi. Pada fase luteal ini, beberapa wanita akan merasakan PMS dengan ciri-ciri yang hampir sama dengan fase menstruasi seperti kembung, sakit kepala, perubahan mood, atau nyeri tubuh.
Faktor yang Memengaruhi Fase Menstruasi
Fase siklus menstruasi wanita tidak selalu sama setiap bulannya. Ada berbagai faktor yang bisa memengaruhi panjang atau pendeknya fase menstruasi. Ini faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tahapan menstruasi setiap bulannya:
- Berat badan berlebih: Berat badan yang terlalu rendah atau berlebih bisa mengganggu produksi hormon. Hal ini dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti sementara.
- Tingkat stres yang tinggi: Stres berlebihan dapat mengganggu kerja hormon hipotalamus yang mengatur ovulasi. Ini menjadi salah satu penyebab telat haid yang biasanya dialami wanita.
- Olahraga yang berlebihan: Olahraga intens yang berat akan menekan hormon-hormon reproduksi yang menyebabkan gangguan pada proses siklus menstruasi wanita.
Baca Juga: Kenali 5 Perbedaan Telat Haid Dengan Hamil Untuk Cegah Kepanikan
Hormon yang Berpengaruh dalam Siklus Menstruasi
Fase menstruasi dikendalikan oleh beberapa hormon yang saling berhubungan untuk mengatur proses ovulasi, peluruhan dinding rahim, hingga persiapan kehamilan. Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan gangguan pada tahapan menstruasi. Berikut beberapa hormon menstruasi yang berperan penting setiap haid:
Hormon |
Fungsi |
Estrogen |
Menebalkan dinding rahim dan mematangkan sel telur. |
Progesteron |
Menjaga lapisan rahim agar siap menerima sel telur yang telah dibuahi. |
FSH (Follicle Stimulating Hormone) |
Merangsang pertumbuhan folikel di ovarium yang mengandung sel telur. |
LH (Luteinizing Hormone) |
Memicu terjadinya ovulasi. |
GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone) |
Mengatur pelepasan hormon FSH dan LH ke otak. |
Rekomendasi Suplemen untuk Menstruasi
Suplemen menstruasi berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi yang bisa membantu meredakan gejala-gejala menstruasi. Berikut rekomendasi suplemen menstruasi terbaik dari Natural Farm yang bisa Anda andalkan:
1. Wellness Calcium Citrate
Saat menstruasi, banyak wanita mengalami pegal-pegal, kram otot, dan suasana hati berubah-ubah. Wellness Calcium Citrate mengandung kalsium dalam bentuk calcium citrate, yang lebih mudah diserap tubuh bahkan saat lambung dalam kondisi sensitif. Suplemen ini membantu meredakan ketegangan otot dan nyeri yang sering muncul selama haid, sehingga tubuh terasa lebih nyaman dan tidak cepat lelah.
Selain itu, calcium citrate 1000 mg di dalamnya juga berperan dalam menjaga stabilitas sistem saraf dan hormon yang memengaruhi suasana hati. Untuk meredakan gejala-gejala seperti ini, Anda bisa andalkan Wellness Calcium Citrate sebagai suplemen menstruasi terbaik dengan aturan konsumsi hanya 2 kaplet per hari nya!
2. Natures Health Omega 369
Natures Health Omega 369 dapat membantu meredakan gejala PMS (Premenstrual Syndrome) berkat kandungan asam lemak esensialnya. Omega 3, omega 6, dan omega 9 berperan penting dalam menjaga keseimbangan hormon dan mengurangi peradangan, yang sering menjadi penyebab nyeri dan perubahan mood sebelum menstruasi.
Selain itu, omega 3 dan omega 9 juga akan mendukung kesehatan jantung dan meningkatkan aliran darah ke sel-sel tubuh, yang semuanya akan memberikan kenyamanan selama siklus menstruasi. Sebelum minum suplemen ini, pastikan Anda makan terlebih dahulu agar tidak memicu gejala lainnya.
3. Natures Health Krill Oil
Natures Health Krill Oil kaya akan omega 3 yang diekstrak dari krill oil, minyak dari udang kecil yang dipercaya lebih bergizi dari minyak ikan. Tidak hanya itu, terdapat kandungan EPA DHA di dalam Natures Health Krill Oil yang bekerja sama untuk meredakan gejala PMS seperti nyeri perut, perubahan mood, dan kembung.
Suplemen ini tersedia dalam bentuk kemasan berisi 30 softgel, yang disarankan untuk dikonsumsi 1-2 softgel per hari dan diminum setelah makan. Jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk dosis yang tepat.
4. Nutriwell Tri Zinc + Vit B6
Nutriwell Tri Zinc + Vit B6 memiliki 3 kandungan zinc, yaitu zinc amino acid chelate, zinc citrate dihydrate, dan zinc picolinate, serta vitamin B6 berkualitas untuk mendukung meredakan PMS pada wanita. Kedua kombinasi vitamin dan mineral ini dikenal dapat menstabilkan hormon, mengurangi kram, serta membantu mengontrol emosi yang sering naik turun saat menstruasi.
Untuk hasil optimal, cukup konsumsi 1 tablet per hari setelah makan. Suplemen ini praktis dan mudah dikonsumsi untuk meningkatkan kesehatan Anda. Bantu kesehatan tubuh tetap seimbang dan nyaman selama fase menstruasi dengan Nutriwell Tri Zinc + Vitamin B6!
5. Nutriwell Magnesium
Kram perut saat menstruasi bisa jadi tanda tubuh Anda kekurangan magnesium. Nutriwell Magnesium mengandung 250 mg magnesium per kapsul, mineral penting yang berperan dalam membuat dinding rahim jadi rileks. Dengan kadar magnesium yang cukup, tubuh jadi lebih tenang, dan rasa sakit akibat menstruasi bisa jauh lebih ringan.
Tidak hanya untuk menstruasi, suplemen ini juga akan memastikan tubuh Anda tetap sehat secara menyeluruh. Berikut beberapa manfaat minum Nutriwell Magnesium secara rutin:
- Mempercepat pertumbuhan tinggi pada remaja.
- Mendukung kesehatan tulang.
- Mendukung fungsi otot dan saraf.
- Mengurangi peradangan sendi.