Logo Natural Farm
Gratis Ongkir + Banyak Promo belanja di aplikasi
Mom & Kids

ASI Ibu Bertahan Berapa Jam? Panduan Lengkap Penyimpanan

Ditinjau oleh Tim Kesehatan Natural Farm Ditulis oleh Herzanindya Maulianti

Bagikan:

Mengetahui ASI Ibu bertahan berapa jam sangat penting agar bayi mendapatkan ASI yang aman dan tetap bernutrisi. Kalau salah simpan, apalagi kelamaan di suhu ruangan, kualitas ASI bisa turun drastis, lho.

Karena itu, Ibu perlu memahami standar ketahanan ASI di berbagai kondisi, mulai dari suhu ruang hingga freezer. Pemahaman ini membantu Ibu mengatur jadwal pumping sekaligus memastikan ASI tetap aman dikonsumsi bayi.

Berapa Jam ASI Ibu Bertahan?

Lama ASI Ibu bertahan berapa jam sangat dipengaruhi oleh suhu tempat penyimpanannya. Nah, biar gampang, ini rangkuman singkat berapa lama ASI tahan di berbagai kondisi:

Kondisi Penyimpanan

Ketahanan ASI

Catatan

Suhu ruang (25–26°C)

4 jam

Bisa sampai 6 jam di ruangan sejuk

Cooler bag + ice gel

24 jam

Pastikan ice gel tidak mencair

Chiller kulkas

3–5 hari

Simpan di bagian belakang kulkas

Freezer 1 pintu

2 minggu

Jangan buka tutup freezer terlalu sering

Freezer 2 pintu

3–6 bulan

Kualitas terbaik sebelum 3 bulan

Deep freezer

Hingga 12 bulan

Optimal sebelum 6 bulan

Di suhu ruang, ASI Ibu bertahan biasanya aman hingga 4 jam. Jika ruangan cukup dingin atau ber-AC, ASI bisa bertahan sedikit lebih lama. Namun tetap disarankan segera diberikan untuk menjaga kualitas nutrisi dan rasa. Kalau di kulkas, ASI bisa bertahan hingga beberapa hari sehingga lebih fleksibel untuk Ibu yang bekerja.

Cara Optimal agar ASI Ibu Bertahan Lama dan Aman

Agar ASI Ibu bertahan lebih optimal, teknik penyimpanan harus dilakukan dengan benar. Kebersihan adalah hal pertama yang perlu diperhatikan, karena kontaminasi bakteri dapat mempercepat kerusakan ASI. Pastikan botol, pompa, hingga kantong ASI steril sebelum dipakai.

Berikut cara memastikan ASI tahan lebih lama:

1. Pastikan Kebersihan Peralatan

Penting banget lho buat jaga kebersihan biar ASI perah kita aman dari kuman. Selalu cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik sebelum mulai memompa atau pegang botol/alat-alat ASI, ya.

Selalu sterilkan semua bagian pompa ASI dan tempat penampungan sebelum dipakai! Bisa direbus, pakai alat sterilisasi uap, atau cara lain yang biasa kamu lakukan. Setelah memerah, segera cuci dan keringkan pompa ASI agar tidak ada sisa yang bisa membuat ASI cepat basi.

2. Gunakan Kantong ASI Berkualitas

Untuk menjaga kualitas ASI, pemilihan wadah penyimpanan sangat penting. Kalau mau simpan di kulkas atau freezer, pakai kantong ASI khusus yang bertuliskan food-grade, bebas BPA, tebal, dan rangkap dua. Jangan pakai kantong plastik biasa atau ziplock yang bukan buat makanan, ya.

Jenis wadah lain yang dianjurkan adalah botol kaca, atau botol plastik keras (polipropilena/polikarbonat) yang bebas BPA. Isi wadah hanya 2/3 hingga 3/4 penuh agar ASI memiliki ruang untuk memuai saat dibekukan.

3. Beri Label Tanggal dan Jam

Pemberian label pada wadah ASI sangat penting untuk menjamin bayi mengonsumsi ASI yang paling segar dan aman. Pastikan tiap wadah ASI dikasih tanggal dan jam jelas kapan ASI itu dipompa. Kalau ASI-nya mau dititipin di tempat penitipan anak, jangan lupa cantumin juga nama si kecil, ya!

Selalu terapkan Sistem FIFO (First In, First Out). Artinya, ASI yang dipompa lebih awal (tanggalnya paling lama) harus selalu diberikan kepada bayi lebih dulu. Hal ini bertujuan untuk memastikan ASI yang diberikan kepada bayi selalu dalam batas waktu ketahanan yang aman.

4. Hindari Mengocok ASI

Penanganan ASI perah harus dilakukan dengan hati-hati sebelum diberikan kepada bayi. Jangan pernah mengocok ASI terlalu keras, ya! Kalau ASI yang sudah dicairkan atau baru keluar dari kulkas terlihat ada lapisan lemak yang terpisah, cukup goyangkan wadahnya pelan-pelan supaya tercampur. Mengocoknya terlalu kencang bisa merusak protein dan enzimnya lho.

5. Jangan Bolak-balik Memasukkan ASI

ASI yang sudah dikeluarkan dari kulkas dan ditaruh di suhu ruangan lebih dari 1-2 jam sebaiknya jangan dimasukkan kulkas lagi. Kalau ASI sudah dicairkan dan dihangatkan, harus diminum habis dalam 1 jam. ASI sisa yang nggak dihabiskan bayi harus dibuang ya.

Baca Juga: Kebutuhan ASI Bayi Berdasarkan Usia dan Jadwal Menyusuinya!

Dukung Produksi ASI dengan Suplemen Ibu Menyusui!

Produksi ASI berkualitas juga didukung nutrisi Ibu. Pastikan kebutuhan vitamin, mineral, DHA, dan bahan pendukung laktasi terpenuhi setiap hari.

Beberapa suplemen dapat membantu Ibu menjaga kualitas dan produksi ASI agar tetap lancar, sehingga penyimpanan lebih optimal. Berikut rekomendasi suplemen aman untuk Ibu menyusui, mulai dari multivitamin, omega-3, hingga produk herbal pendukung ASI. 

1. Nutriwell Breastfeeding Formula

Produk ini dirancang khusus untuk mendukung produksi Air Susu Ibu (ASI). Dengan kandungan herbal seperti fenugreek, fennel, dan vitamin pendukung laktasi, produk ini membantu menjaga volume ASI tetap konsisten. Hal ini membuat jumlah ASI yang dipompa lebih stabil dan mudah dikelola, terutama saat mempertimbangkan durasi aman ASI yang disimpan pada suhu ruang.

Nutriwell Breastfeeding Formula membantu meningkatkan metabolisme Ibu, sehingga Ibu tidak mudah lelah meskipun harus lebih sering memompa ASI. Ini sangat penting bagi Ibu bekerja yang mengandalkan ASI perah.

2. Nuvita Nutri Folic 1000 mg

Asam folat berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan secara tidak langsung memengaruhi kualitas nutrisi ASI. Kecukupan asupan folat dapat membantu menjaga kualitas ASI tetap optimal, bahkan saat harus disimpan selama beberapa jam. Dengan begitu, Ibu tidak perlu khawatir mengenai kualitas ASI yang diberikan kepada bayi setelah memperhitungkan durasi penyimpanannya.

Nuvita Nutri Folic membantu menjaga stamina Ibu, sehingga proses pumping tidak terganggu. Saat Ibu bisa memompa lebih teratur, pengaturan penyimpanan ASI pun lebih teratur dan aman.

3. Nature’s Plus Folic Acid

Produk Natures Plus Folic Acid menyediakan dosis asam folat yang sesuai untuk mendukung peningkatan energi pada Ibu. Dengan tingkat kebugaran yang lebih baik, Ibu dapat menjaga konsistensi jadwal memerah ASI (pumping), yang berdampak pada keteraturan penyimpanan ASI. Hal ini akan membantu Ibu mengelola durasi ketahanan ASI perah di setiap sesi penyimpanan.

Formula Nature’s Plus juga mendukung regenerasi sel, termasuk kualitas ASI yang disimpan. Kualitas nutrisi yang baik membuat ASI tetap aman meski disimpan di chiller beberapa hari.

4. Nutriwell Folic Acid

Asupan folat yang memadai dapat membantu Ibu menjaga stabilitas kualitas ASI, terutama saat disimpan di kulkas atau freezer dalam jangka waktu yang lebih lama. Ini penting saat Ibu perlu mengetahui berapa jam ASI perah dapat bertahan agar tetap aman untuk bayi. Selain itu, folat juga mendukung metabolisme tubuh dan produksi sel darah sehat.

Nutriwell Folic Acid juga membantu mengurangi kelelahan selama masa menyusui. Dengan kondisi tubuh yang lebih optimal, jadwal pumping lebih lancar, membuat proses penyimpanan ASI menjadi lebih efektif dan terukur.

5. Nordic Naturals Prenatal DHA

DHA merupakan komponen penting di dalam ASI, dan kadarnya akan berpengaruh pada nutrisi yang diterima bayi. Dengan asupan DHA yang cukup, Ibu dapat memastikan ASI yang dipompa tetap bernutrisi, bahkan ketika disimpan beberapa jam di kulkas.

Nordic Naturals Prenatal DHA mendukung kesehatan otak Ibu dan bayi serta membantu menjaga sistem imun. ASI yang bernutrisi baik cenderung lebih stabil kualitasnya meski disimpan dalam waktu yang lebih lama sesuai standar penyimpanan.

Rekomendasi untuk Anda

Pertanyaan Tentang ASI Ibu Bertahan Berapa Jam?

Berapa lama ASI bisa bertahan di dalam dot?
Apa ciri-ciri ASI basi?
Berapa lama ASI bertahan di payudara?
Apa yang terjadi jika bayi minum ASI yang terlalu lama disimpan?

Kategori Artikel