Hari-hari ini, gangguan kesehatan ginjal bukan hanya melanda kelompok usia dewasa dan lanjut usia saja melainkan juga mengintai kelompok usia anak-anak. Belum lagi ciri ciri sakit ginjal yang serupa dengan penyakit lain kerap mempersulit orang untuk mengidentifikasinya.
Penyakit ginjal termasuk gangguan kesehatan serius yang harus segera ditangani sedini mungkin. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui ciri ciri penyakit ginjal, jenis-jenis penyakit ginjal serta cara mengobatinya.
Jenis Penyakit Ginjal yang Sering Terjadi
Penyakit ginjal merupakan kondisi kesehatan ginjal yang terganggu sehingga organ vital tersebut tidak bisa menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Ciri ciri sakit ginjal yang paling umum adalah kebiasaan buang air kecil lebih sering.
Apabila Anda mulai memiliki kebiasaan tersebut, maka harus lebih waspada dari biasanya. Sebab ada potensi menyebabkan penyakit ginjal. Berikut ini jenis-jenis penyakit ginjal yang sering terjadi, di antaranya:
- Batu ginjal adalah penyakit ginjal yang ditandai dengan ditemukannya kristal garam dan mineral berbentuk seperti batu di dalam ginjal. Penderitanya akan terasa sakit kalau batu ginjal tersebut melintasi saluran kencing dan menyumbat ureter.
- Pielonefritis atau infeksi ginjal merupakan gangguan kesehatan yang menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) karena terinfeksi bakteri atau virus.
- Kanker ginjal adalah gangguan kesehatan ginjal yang terjadi saat sel bertumbuh abnormal atau adanya tumor yang mengganggu fungsi ginjal. Gejala kanker ginjal di antaranya berat badan menurun drastis, gampang lelah, merasa nyeri punggung bagian bawah ataupun adanya benjolan di bagian tersebut.
- Penyakit ginjal polikistik merupakan penyakit ginjal yang disebabkan kelainan genetik sehingga kristal di dalam ginjal tumbuh. Walaupun termasuk penyakit non kanker, akan tetapi jenis penyakit ginjal ini memicu komplikasi penyakit kronis lainnya seperti gagal ginjal dan hipertensi.
- Glomerulonefritis adalah gangguan kesehatan di mana sudah terjadi peradangan di bagian struktur pembuluh darah kecil yang berperan sebagai glomerulus atau proses penyaring darah. Ketika bagian glomerulus rusak, maka fungsi ginjal abnormal dan menyebabkan gagal ginjal.
- Gagal ginjal kronis merupakan gangguan kesehatan yang terjadi pada ginjal sehingga tidak bisa berfungsi normal. Fungsi ginjal akan berkurang secara bertahap dalam hitungan bulan hingga tahunan.
- Gagal ginjal akut merupakan Fungsi ginjal yang tidak berfungsi secara mendadak dalam menyaring limbah dan cairan di darah. Berbeda dengan gagal ginjal kronis, gagal ginjal akut bisa terjadi dalam hitungan hari bahkan jam saja.
Baca Juga: Waspada Gagal Ginjal Pada Anak, Ini Penyebab dan Cara Atasinya
10 Ciri Ciri Sakit Ginjal yang Harus Diwaspadai
Orang dengan kondisi ginjal sehat umumnya memiliki fungsi penyaringan yang bekerja baik di dalam tubuh, dapat memproduksi urine secara normal, tekanan darah stabil dan kadar elektrolitnya seimbang. Hal sebaliknya yang terjadi bila kesehatan ginjal Anda terganggu, berikut ini ciri ciri penyakit ginjal.
1. Tubuh Mudah Lelah dan Sulit Berkonsentrasi
Tahukah Anda bahwa tubuh yang mudah lelah dan lemas merupakan salah satu ciri ciri sakit ginjal yang mirip dengan penyakit lain sehingga sulit terdeteksi oleh penderita ginjal stadium awal. Rasa lelah ini disebabkan produksi hormon erythropoietin (EPO) yang menurun dan memengaruhi produksi sel darah merah.
2. Mual dan Muntah
Uremia atau penumpukan racun di dalam darah juga menyebabkan rasa makanan yang Anda konsumsi seperti rasa logam sehingga penderita sakit ginjal kerap merasa mual dan muntah. Ciri ciri sakit ginjal mual dan muntah yang dibiarkan begitu saja akan berrdampak terhadap penurunan berat badan cukup signifikan.
3. Kebiasaan Buang Air Kecil Lebih Sering
Ciri ciri sakit ginjal yang paling umum dan mudah terdeteksi yakni kebiasaan buang air kecil lebih sering dari biasanya. Penyebabnya karena ketidakmampuan ginjal menjalankan perannya untuk menyaring racun dan kotoran di dalam darah. Kebiasaan ingin buang air kecil ini akan lebih sering terjadi di malam hari. Kendati demikian, frekuensi buang air kecil berlebihan ini juga menjadi gejala infeksi saluran kemih ataupun pembesaran prostat yang terjadi pada pria.
4. Penurunan Frekuensi Buang Air Kecil
Hal sebaliknya terjadi pada penderita sakit ginjal di fase lanjutan. Justru bagi para penderita tersebut, frekuensi buang airnya mengalami penurunan alias jadi jarang buang air kecil. Alasannya karena produksi urinenya mengalami penurunan dan berganti dengan pembengkakan di kedua kaki. Di fase serius ini, penderita harus menjalani teknik pengobatan dialisis atau transplantasi ginjal.
5. Kesulitan Tidur di Malam Hari
Selain karena Anda harus buang air kecil, kesulitan tidur di malam hari bagi penderita sakit ginjal tetap bisa terjadi karena adanya kaitan antara sleep apnea dengan penyakit ginjal kronis. Kedua faktor ini yang menyebabkan Anda sulit tidur dan mengganggu pasokan oksigen tubuh di malam hari ketika tertidur.
6. Terjadi Pembengkakan pada Wajah, Tangan, dan Kaki
Sebagian pasien penderita penyakit ginjal memiliki ciri ciri sakit ginjal berupa pembengkakan di sekitar wajah, tangan ataupun kaki. Penyebabnya karena cairan di dalam tubuh yang menumpuk. Kondisi ini diperparah dengan ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan natrium yang dapat memperparah penumpukan cairan tersebut. Pembengkakan yang dirasakan setiap pasien bisa berbeda-beda. Ada yang mengalami pembengkakan di bagian wajah, tangan ataupun kaki.
7. Kulit Kering dan Gatal
Ciri ciri penyakit ginjal lainnya yang cukup familiar dan serupa dengan gejala penyakit lain ialah kulit menjadi kering dan gatal. Ketika fungsi tidak bisa menjalankan fungsinya dengan normal, maka keseimbangan nutrisi dan kadar mineral di dalam darah akan terganggu. Kondisi yang demikian yang memicu jenis penyakit lain yang berkaitan dengan gangguan kadar mineral dan tulang. Ginjal yang tidak bisa bekerja dengan maksimal ini yang akhirnya memicu kulit jadi kering dan gatal.
8. Kram Otot
Ciri ciri sakit ginjal berupa kram otot terjadi pada penderita sakit ginjal karena ketidakseimbangan kadar kalium, kalsium, natrium dan elektrolit lain di dalam tubuh. Itulah mengapa Anda bisa merasakan kram mendadak.
9. Nyeri Punggung Bagian Bawah
Apabila Anda kerap merasa sakit dan nyeri pada punggung bagian bawah tidak bisa dianggap rasa nyeri biasa. Bisa jadi rasa sakit dan nyeri tersebut merupakan ciri ciri sakit ginjal yang Anda sepelekan. Rasa sakit dan nyeri tersebut timbul karena adanya batu ginjal ataupun infeksi ginjal yang bagian ureter. Ureter sendiri merupakan salurang yang menjadi perantara antara ginjal ke kandung kemih.
10. Warna Urine Penyakit Ginjal dan Teksturnya
Gejala penyakit ginjal lainnya yaitu warna urine penyakit ginjal yang sedikit berwarna merah karena sel-sel darah merah bocor ke saluran kandung kemih sehingga menimbulkan warna merah atau bercak merah yang keluar bersamaan dengan urine. Selain mengeluarkan warna merah, ciri ciri sakit ginjal yang keluar bersamaan dengan urine yakni busa. Urine berbusa terjadi karena di dalam urine tersebut terkandung protein albumin berlebih.
Cara Mengobati Sakit Ginjal
Bagi penderita sakit ginjal stadium awal sampai stadium empat, ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sakit ginjal, diantaranya:
- Melakukan konsultasi dengan dokter untuk tahapan pengobatan lanjutan.
- Mengonsumsi obat untuk meningkatkan fungsi ginjal sesuai resep dokter.
- Mengubah gaya hidup sehat.
- Memperbaiki kebiasaan dan pola makan jadi lebih sehat.
- Membatasi konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kadar gula dan garam tinggi.
- Membatasi makanan yang mengandung lemak jenuh.
- Mencukupi kebutuhan cairan di dalam tubuh.
- Menjaga rutinitas sehat dengan berolahraga.
- Mengonsumsi vitamin untuk ginjal.
Di tingkat serius stadium lima, pasien penderita sakit ginjal harus melalui serangkaian perawatan seperti hemodialisis, peritoneal dialisis, hingga transplantasi ginjal.
Rekomendasi Suplemen Multivitamin untuk Kesehatan Ginjal
Setelah mengetahui ciri ciri sakit ginjal dan cara mengobatinya, jangan lupa untuk tetap menutrisi tubuh supaya tubuh tetap ternutrisi dan fungsi organ vital lainnya di dalam tubuh tetap terjamin sehat. Berikut ini suplemen multivitamin yang bisa Anda konsumsi untuk meningkatkan kesehatan ginjal.
1. Natures Health Coral Calcium
Penderita gangguan ginjal perlu memastikan kecukupan kalsium untuk menjaga fungsi tubuh tetap optimal tanpa membebani kerja ginjal. Natures Health Coral Calcium menjadi pilihan tepat karena menggunakan coral calcium berkualitas tinggi yang lebih mudah terurai dan terserap.
Penyerapan yang optimal ini penting bagi orang berusia di atas 50 tahun, terutama karena kemampuan tubuh dalam menyerap mineral biasanya menurun seiring bertambahnya usia. Dengan kalsium yang terserap lebih efisien, tubuh dapat mempertahankan keseimbangan mineral yang dibutuhkan untuk menunjang fungsi ginjal dan kesehatan tulang tanpa memberi tekanan berlebih pada sistem filtrasi ginjal.
Selain kalsium, Natures Health Coral Calcium juga diperkaya dengan nutrisi penting lain seperti vitamin D3, magnesium, dan zinc. Kombinasi nutrisi ini bekerja sinergis untuk mendukung metabolisme tubuh, menjaga kepadatan tulang, serta membantu keseimbangan elektrolit yang berperan dalam stabilitas tekanan darah—faktor penting bagi penderita gangguan ginjal. Vitamin D3 meningkatkan penyerapan kalsium, sementara magnesium dan zinc membantu fungsi enzim dan sistem imun.
2. Natures Health Kidnetab
Natures Health Kidnetab merupakan suplemen herbal yang diformulasikan khusus untuk menjaga kesehatan ginjal Anda. Kandungan herbal di dalamnya telah lama dikenal mampu membantu mencegah dan meluruhkan batu ginjal, sehingga aliran urin tetap lancar dan tidak menimbulkan rasa nyeri. Selain itu, suplemen ini juga bermanfaat dalam membantu mengatasi infeksi saluran kemih yang sering kali menjadi pemicu gangguan ginjal.
Ketika ginjal berada dalam kondisi sehat, proses penyaringan racun dan limbah metabolik dalam tubuh dapat berjalan lebih efektif. Natures Health Kidnetab membantu memastikan fungsi penyaringan tersebut tetap terjaga dengan baik. Rutin mengonsumsi suplemen ini, Anda dapat mendukung kesehatan ginjal secara menyeluruh sekaligus membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Hal ini membuat tubuh terasa lebih bugar dan mengurangi risiko munculnya gangguan ginjal di kemudian hari.