Mom & Kids

Ketahui Cara Membaca Hasil USG 2D dan 4D Serta Komponennya

By Khansa |

Ketika ibu sedang hamil, biasanya untuk memeriksa kondisi janin akan melakukan ultrasonografi (USG). 

Tentunya, baik calon ibu atau ibu yang sudah pernah hamil, momentum USG menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. 

Sebab Anda bisa memantau perkembangan janin sampai waktunya melahirkan tiba. Namun PR-nya, di dalam lembaran hasil USG ada terdapat banyak istilah yang perlu Anda pahami sehingga mengetahui cara membacanya menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Jangan sampai momentum tersebut tak ada artinya bila Anda belum mengetahui apa makna dari istilah-istilah yang tertulis di dalam lembar USG dan seperti apa pertumbuhan serta posisi bayi di dalam janin. Oleh karena itu, yuk simak artikel berikut ini!

Anjuran USG Saat Kehamilan

Saat seorang ibu mengalami kehamilan, pemeriksaan USG merupakan salah satu hal yang snagat dianjurkan.

Tujuannya tak lain tentu adalah memantau secara berkala kondisi janin yang bertumbuh dalam rahim.

Melalui cara ini juga, seorang ibu dapat mengetahui penilaian klinis yang akurat termasuk untuk melihat ada/tidaknya cacat bawaan dalam kehamilan, identifikasi jumlah janin serta kondisi rahim.

Jadi, baik dokter maupun orang tua dapat menjadikannya landasan keputusan diagnosis sebelum kelahiran.

Hal yang Harus Diperhatikan Saat USG

Pada saat melakukan USG, ada sejumlah hal yang perlu Anda perhatikan proses USG berjalan lancar. 

Hal pertama yakni dianjurkan untuk buang air kecil terlebih dulu sebelum melakukan USG, khususnya USG transvaginal. Hal selanjutnya ialah gunakan pakaian yang nyaman dan mudah dibuka pasang.

Kemudian ketahui makna gradasi warna dan orientasi hasil USG dimana warna abu-abu adalah area yang menunjukkan jaringan rahim.

Warna hitam merupakan warna untuk menunjukkan cairan ketuban. Sedangkan warna putih yang berada di bagian tengah warna hitam adalah posisi janin Anda.

Di samping itu, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara memahami posisi atau letak janin tersebut. 

Di mana posisi kepala janin, apakah dalam posisi normal atau sungsang. Semua informasi itu perlu Anda ketahui.

Baca Juga: Nutrisi Ibu Hamil: 5 Daftar & Tips Memenuhi Asupan Selama Kehamilan

Cara Membaca Komponen Hasil USG

Setelah memahami setiap gambar dan warna, hal yang paling penting selanjutnya adalah memahami istilah-istilah yang tertulis di dalam hasil USG. 

Meskipun dokter kandungan akan menjelaskan dengan detail seperti apa kondisi janin Anda, termasuk makna dari istilah-istilah tersebut. 

Namun sebagai calon ibu, Anda tetap perlu memperkaya informasi seputar kehamilan dengan mengetahui bagaimana cara membaca hasil USG.

1.  Gestational Age (GA)

Istilah gestational age menunjukkan usia kehamilan. Meski Anda bisa menghitung secara manual berapa usia kandungan, akan tetapi perhitungan HPHT dan USG ada sedikit perbedaan yang cukup signifikan. 

Pasalnya riwayat menstruasi Anda yang tidak teratur dapat mempengaruhi perkiraan usia kehamilan. Belum lagi pengaruh lain seperti ukuran kantung kehamilan, perut, kepala hingga tulang paha janin.

2.  Biparietal Diameter (BPD)

BD atau biparietal diameter merupakan istilah untuk menggambarkan perkiraan usia kandungan ketika memasuki trimester kedua atau ketiga dan berat janin. Perhitungannya dimulai dari sisi tulang parietal ke sisi tulang lainnya.

3.  Gestational Sac (GS)

Gestational Sac atau GS adalah istilah yang menggambarkan ukuran kantung kehamilan. Umumnya gestational sac berwarna bulatan hitam, warna tersebut menggambarkan air ketuban yang memproteksi bayi di dalam janin.

Kemunculan GS ada di hasil foto USG trimester awal.

4.  Abdominal Circumferential (AC)

Abdominal circumferential adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan ukuran diameter perut janin. Bila AC dikombinasikan dengan BPD, maka Anda dapat mengetahui perkiraan berat janin di dalam kandungan serta usia kehamilan.

Baca Juga: Preeklampsia: Penyakit Mematikan Ibu Hamil yang Wajib Diketahui

5. Crown Rump Length (CRL)

CRL atau crown rump length merupakan istilah yang digunakan untuk mengetahui panjang janin mulai dari kepala sampai bokong.

Dalam fase ini bayi masih berbentuk melingkar seperti huruf C. Hitungan CRL umumnya dilakukan di trimester pertama saat usia kehamilan sekitar 7 sampai 13 minggu.

6. Head Circumferential (HC)

Istilah head circumferencial merujuk pada perhitungan ukuran lingkar kepala janin ketika memasuki trimester kedua atau saat usia kehamilan 14 minggu.

7. Fetal Heart Rate (FHR)

Sedangkan untuk mengetahui detak jantung janin di dalam kandungan berdasarkan usia kehamilannya, biasanya istilah yang digunakan adalah fetal heart rate.

Idealnya denyut jantung janin di pertengahan masa kehamilan sekitar 110 sampai 160 denyut per menit.

Baca Juga: Ketahui Beberapa Pantangan Ibu Hamil yang Harus Diperhatikan

8. Fetal Weight (FW)

Istilah fetal weight merujuk pada perkembangan berat normal janin yang berada di dalam kandungan. Biasanya fetal weight akan dilihat di setiap fase kehamilan.

9. Femur Length (FL)

Cara membaca hasil USG yang tak boleh ketinggalan adalah femur length. Istilah ini merujuk pada perkembangan panjang tulang paha janin.

10. Estimated Due Date (EDD)

Adapun estimated due date atau EDD istilah yang digunakan dokter untuk memperkirakan tanggal kelahiran. Umumnya, dokter akan menghitung sejak 40 minggu hari pertama haid terakhir (HPHT).

Baca Juga: Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Kram Perut saat Hamil

Cara Membaca Hasil USG Berdasarkan Tipenya

Perbedaan USG 2D dan 4D

Saat ini teknologi cukup canggih khususnya di bidang kedokteran. Bila dulu hasil USG hanya tersedia dalam bentuk 2D, kini ada hasil USG 4D dengan nilai grafik lebih baik dibandingkan USG 2D. Berikut ini cara membaca hasil USG 2D dan 4D.

Cara Membaca Hasil USG 2D

Hasil USG 2D adalah hasil USG yang sudah cukup populer dan digunakan untuk waktu lama di Indonesia. Sejak dulu, dokter sering menggunakan alat USG 2D karena alat ini sudah menggunakan transduser yang bisa digerakkan di atas perut. Sesuai dengan namanya, hasil USG-nya 2D.

Umumnya, hasil USG ini berwarna hitam putih dan cara membacanya harus cukup teliti dimana warna hitam menandakan cairan di sekitar janin dan warna putih menunjukkan sebah padatan keras seperti tulang.

Selain itu, ada juga warna abu-abu yang menandakan struktur lunak milik janin seperti otot.

Baca Juga: Kenali, 5 Tanda-Tanda Hamil yang Tidak Disadari

Bagaimanakah Cara Membaca Hasil USG Kista Ovarium?

Pada dasarnya alat ultrasonografi memanfaatkan gelombang suara untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi organ di dalam tubuh.

Cara kerjanya serupa dengan lumba-lumba atau kelelawar yang mengandalkan gelombang suara untuk memberikan navigasi.

Baik USG perut biasa maupun USG transvaginal, keduanya dapat memberikan visual terbaik mengenai kondisi organ reproduksi lebih detail. Karenanya USG sering digunakan untuk memeriksa kondisi kesehatan janin.

Di sisi lain, wanita memiliki berbagai gangguan kesehatan pada organ reproduksinya seperti kista ovarium. Teknologi pada ultrasonografi akan mendeteksi bila terjadi masalah jaringan atau kondisi abnormal di bagian organ reproduksi.

Cara membaca hasil kista ovarium dari USG ini terlihat dari perbedaan warnanya. Terdapat perbedaan dalam gradasi hitam putih dari hasil prosedur tersebut yang perlu diperhatikan.

Warna hitam yang nampak terlihat seperti kantung itulah yang dapat dideskripsikan sebagai kista ovarium.

Selain itu, melalui USG juga dokter akan membaca seperti apa penampakan morfologi kistanya, bagaimana isinya, ukuran, lokasi, isi pembuluh darah atau jumlah lokus.

Selain mendeteksi kista ovarium, dokter juga dapat mendeteksi penyakit komplikasi lainnya seperti pendarahan karena kista atau torsi pecah.

Baca Juga: 5 Buah yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Rekomendasi Suplemen untuk Kesehatan Janin

Selagi masih diberikan amanah anak, rawat buah hati sejak masih dalam kandungan dengan mencukupi kebutuhan nutrisinya. 

Konsumsi makanan bergizi dan suplemen bernutrisi yang baik dikonsumsi ibu hamil. Beberapa suplemen berikut ini juga bisa dikonsumsi bagi calon ibu yang sedang mengikuti program kehamilan.

1. Nordic Prenatal Fish Oil

Nordic Prenatal Fish Oil untuk Ibu Hamil

Nordic Prenatal Fish Oil merupakan suplemen berbentuk softgel yang direkomendasikan oleh American Pregnancy Association. Kandungan Omega-3 di dalamnya merupakan jenis DHA dan EPA dalam kadar tinggi.

Dengan seluruh kandungan tersebut, suplemen ini membantu menjaga kesehatan tulang ibu dan bayi, membantu perkembangan kognitif bayi, hingga mencegah terjadinya persalinan prematur dan risiko preeklamsia.

2. Nutriwell Folic Acid

Nutriwell Folic Acid - Suplemen Ibu Hamil

Nutriwell Folic Acid memiliki kandungan 800 mcg asam folat di setiap tabletnya. Di masa kehamilan, asam folat memiliki peran cukup krusial untuk menghindari risiko keguguran dan kelahiran cacat bayi.

Sedangkan bila Anda sedang merencanakan kehamilan, suplemen ini membantu meningkatkan kesuburan Anda dan pasangan.

Baca Juga: Pentingnya Asupan Nutrisi yang Tepat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

3. Natures Plus Folic Acid

Natures Plus Folic Acid - Suplemen Ibu Hamil

Natures Plus Folic Acid mengandung asam folat sebanyak 400 mcg di setiap tabletnya. Selain itu, terdapat pula kandungan vitamin B6 sebanyak 5 mg dan vitamin B12 sebanyak 15 mcg di setiap tabletnya.

Manfaatnya bila mengonsumsi ini bagi ibu hamil yakni mencegah terjadinya neural tube defect atau kondisi kelainan kehamilan yang menyebabkan kegagalan pembentukan kanal otak serta memperbaiki laktasi.

4. Nuvita Folic Strip

Nuvita Folic Strip - Suplemen Ibu Hamil

Nuvita Folic Strip memiliki kandungan asam folat sebesar 1000 mcg di setiap tabletnya. Ibu hamil dan ibu menyusui harus mencukupi kebutuhan asam folat di dalam tubuhnya.

Khususnya bagi ibu hamil, mengonsumsi asam folat membantu mencegah kelahiran cacat pada bayi.

5. Wellness Calcium Citrate

Wellness Calcium Citrate untuk Ibu Hamil

Nutrisi lainnya yang tak kalah pentingnya untuk ibu hamil dan menyusui cukupi ialah magnesium, vitamin D, dan zinc. 

Ketiga nutrisi tersebut membantu menjaga kesehatan dan kepadatan tulang. Di bagian ginjal, magnesium akan mencegah terjadinya penumpukan kalsium. Semua itu akan Anda dapatkan bila mengonsumsi suplemen Wellness Calcium Citrate.

Nah, itulah cara membaca hasil USG 2D dan 4D serta istilah-istilah yang ada pada hasil USG. Dengan mengetahui bagaimana cara membaca hasil USG tersebut, Anda jadi mengetahui kondisi kesehatan janin di dalam kandungan sekaligus mengantisipasi bila terdapat gangguan kesehatan selama masa kehamilan.

Untuk menemukan produk suplemen yang aman dikonsumsi selama masa kehamilan, menyusui hingga aman dikonsumsi untuk bayi bisa Anda temukan di Natural Farm.

Yuk, jaga kesehatan ibu dan bayi!

 

 

Reference:

https://www.halodoc.com/artikel/ibu-begini-cara-membaca-hasil-usg-kehamilan-yang-benar

https://www.alodokter.com/inilah-cara-membaca-hasil-usg-kehamilan

https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/cara-membaca-hasil-usg/

Share

Latest Articles

Kenapa Badan Pegal Setelah Olahraga? Ini Penyebab & Cara Mengatasinya

5 Rekomendasi Gerakan Olahraga Angkat Beban dan Manfaatnya!

Rebusan Daun Apa yang Bisa Menurunkan Darah Tinggi? Ini 8 Jenisnya!

8 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik dengan Cepat dan Tepat

8 Gejala PCOS dan Penyebabnya, Edukasi Seksual untuk Wanita!

10 Rekomendasi Olahraga Ringan di Rumah Tanpa Alat Bantu

Article Category